Apa Itu Osteoporosis? Simak Pengertian, Gejala, hingga Cara Pencegahannya
BeritaNasional.com - Penyakit osteoporosis menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah, meningkatkan risiko cedera serius.
Dilansir dari laman Healthshots, para ahli kesehatan merekomendasikan berbagai latihan fisik untuk memperkuat tulang dan menurunkan risiko terjatuh serta patah tulang.
Apa Itu Osteoporosis?
Osteoporosis adalah kondisi medis di mana kepadatan dan kualitas tulang berkurang sehingga tulang menjadi rapuh, keropos, dan lebih rentan mengalami patah.
Penyakit ini umumnya berkembang secara perlahan seiring bertambahnya usia dan seringkali baru terdeteksi setelah terjadi patah tulang.
Osteoporosis memengaruhi lansia, terutama wanita setelah menopause, tetapi juga bisa terjadi pada pria dan orang yang lebih muda akibat faktor tertentu, seperti kekurangan nutrisi atau gangguan kesehatan lainnya.
Gejala dan Risiko Osteoporosis
Osteoporosis sering disebut sebagai "penyakit tulang yang diam-diam" karena perkembangannya tidak disertai gejala yang jelas.
Biasanya, orang baru menyadari adanya osteoporosis setelah tulangnya patah. Beberapa area yang sering mengalami patah akibat osteoporosis adalah pergelangan tangan, pinggul, tulang belakang, dan tulang panggul.
Faktor risiko osteoporosis meliputi
Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
Jenis Kelamin: Wanita lebih rentan, terutama setelah menopause.
Keturunan: Riwayat keluarga dengan osteoporosis dapat meningkatkan risiko.
Kekurangan Nutrisi: Kurangnya asupan kalsium dan vitamin D dapat mempercepat pengeroposan tulang.
Gaya Hidup: Kurang aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan.
Gangguan Hormonal: Kondisi seperti hipertiroidisme atau penggunaan jangka panjang obat tertentu (misalnya, kortikosteroid) juga bisa meningkatkan risiko.
Mengapa Latihan Rutin Penting untuk Osteoporosis?
Latihan rutin khusus untuk penderita osteoporosis berfokus pada penguatan otot-otot yang menopang sistem rangka.
Dengan memperkuat otot, latihan ini membantu meningkatkan keseimbangan dan stabilitas tubuh, sehingga mengurangi risiko jatuh yang dapat mengakibatkan patah tulang.
Selain itu, aktivitas fisik tertentu juga meningkatkan kepadatan tulang, membuatnya lebih padat dan kuat berkat peningkatan penyerapan kalsium ke dalam tulang.
Menurut dokter spesialis ortopedi, latihan beban, misalnya, sangat efektif untuk meningkatkan kepadatan tulang dan memperkuat jaringan tulang yang melemah seiring bertambahnya usia.
Latihan ini melibatkan gerakan menahan beban tubuh sendiri atau menggunakan alat bantu, seperti angkat beban ringan dan resistance bands.
Jenis Latihan untuk Cegah Osteoporosis
Para ahli kesehatan merekomendasikan beberapa jenis latihan dasar yang aman dan efektif bagi penderita osteoporosis, antara lain:
1. Latihan Menahan Beban: Latihan ini melibatkan gerakan yang menahan berat badan sendiri, seperti berjalan kaki, menaiki tangga, atau berdansa. Latihan ini membantu memperkuat tulang, terutama di bagian kaki, pinggul, dan tulang belakang.
2. Latihan Kekuatan: Latihan kekuatan seperti angkat beban ringan atau resistance bands bermanfaat untuk memperkuat otot, yang akan menopang tulang dan mengurangi tekanan langsung pada tulang yang rapuh.
3. Latihan Keseimbangan dan Koordinasi: Risiko jatuh dapat dikurangi dengan latihan keseimbangan, seperti yoga atau tai chi. Jenis latihan ini meningkatkan koordinasi tubuh dan mengurangi risiko jatuh yang berpotensi menyebabkan patah tulang.
4. Fleksibilitas: Latihan peregangan yang lembut membantu mempertahankan mobilitas sendi dan otot yang fleksibel, sehingga menjaga tubuh tetap gesit dan kuat.
Manfaat Latihan Terhadap Kualitas Hidup
Latihan untuk mencegah osteoporosis bukan hanya berfungsi menjaga kesehatan tulang, tetapi juga memberikan manfaat psikologis.
Rutin berolahraga membantu menjaga kesehatan mental, meningkatkan suasana hati, dan memberikan energi positif, yang sangat penting bagi kualitas hidup, terutama di usia lanjut.
Menurut data dari WHO, sekitar 200 juta orang di seluruh dunia menderita osteoporosis, dengan 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria di atas usia 50 tahun mengalami patah tulang terkait osteoporosis.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menyadari pentingnya latihan pencegahan sejak dini, bahkan sebelum memasuki usia lanjut.
Tips Aman Berlatih untuk Penderita Osteoporosis
Sebelum memulai program latihan, disarankan bagi penderita osteoporosis untuk berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis.
Dengan bimbingan ahli, latihan dapat dilakukan secara aman sesuai kemampuan dan kondisi kesehatan masing-masing.
Penting untuk memulai latihan secara bertahap, menghindari latihan yang terlalu berat, dan selalu memperhatikan teknik yang benar untuk menghindari cedera.
Dengan memahami dan melaksanakan latihan ini, diharapkan risiko patah tulang akibat osteoporosis dapat diminimalkan, sehingga penderita dapat menikmati hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
Bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan tulang, latihan fisik menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah osteoporosis, sekaligus memperkuat tubuh secara keseluruhan.
(Nailil Hikmah/Magang)
4 bulan yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 6 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 17 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu