Jangan Jauh Dari Anak Terlalu Lama. Ini Dampaknya!
BeritaNasional.com - Ada kalanya orang tua terpaksa tidak bersama anaknya dalam jangka waktu pendek, seperti salah satunya berpisah dengan anak karena kepentingan pekerjaan di luar kota. Kondisi ini jika dilakukan dalam jangka panjang memberikan dampak serius pada anak.
Menurut profesor psikologi Stanford University, Ian H. Gotlib, orang tua memainkan peran penting dalam proses pengasuhan dan kesehatan anak. Orang tua juga berperan dalam mencegah stres yang signifikan pada anak.
"Perpisahan dari orang tua itu traumatis, menghilangkan perlindungan terpenting bagi anak. Hal ini diketahui dapat mengganggu perkembangan dan memiliki konsekuensi negatif jangka panjang bagi kesehatan psikologis dan fisik anak," ujar Gotlib, dikutip dari laman Stanford University News.
Perpisahan antara anak dan orang tua tak hanya dapat membuat sedih, tapi juga rasa bersalah dan depresi, baik pada anak maupun orang tua.
Dampak psikologis anak jauh dari orang tua
Lantas apa saja sebenarnya dampak-dampak psikologis yang mungkin terjadi jika anak terpaksa harus berpisah atau tinggal jauh dari orang tua?
Berikut ulasannya seperti dirangkum dari berbagai sumber:
1. Stres dan menurunkan kinerja otak
Dikutip dari Washington Post, saat anak dipisahkan dari orang tua, tubuhnya melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon tersebut diketahui dapat memengaruhi kinerja otak, baik secara psikologis maupun struktur fisik.
"Dalam dua tahun pertama setelah anak dipisahkan dari orang tua, berdasarkan studi mereka cenderung mengalami penurunan kemampuan belajar. Ini didapat dari hasil nilai tes IQ yang jauh lebih rendah di kemudian hari," ujar profesor pediatri di Harvard Medical School, Charles Nelson.
2. Sulit konsentrasi
Menurut Tim Promkes RSST-RSUP dr Soeradji Tirtonegoto Klaten dalam laman Kemenkes RI, saat anak jauh dari orang tua komunikasi yang terjalin kurang efektif. Hal ini berdampak pada kurang pengawasan dan komunikasi yang optimal.
Akibatnya, anak jadi sering melamun dan sulit berkonsentrasi pada saat belajar di kelas, berpengaruh pada prestasi belajar yang jadi menurun.
3. Trauma
Adanya kondisi yang sampai membuat anak tidak bisa tinggal dekat orang tua juga berpotensi membuatnya jadi trauma. Timbul perasaan sedih, putus asa, dan bahkan emosi negatif lainnya.
4. Tidak percaya diri
Ketika anak tidak memiliki figur orang tua di dekatnya, mereka rentan memiliki kepercayaan diri yang rendah. Bahkan tidak menutup kemungkinan anak jadi merasa dirinya tak berharga lagi.
Dalam kondisi demikian, pendampingan dan pengasuhan dari orang terdekat menjadi sangat penting agar anak tak terjerumus dalam lingkungan sosial yang keliru.
5. Tidak mau bersosialisasi
Rendahnya rasa tidak percaya diri juga dapat membuat anak jadi enggan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Anak tidak mudah percaya dengan teman, sulit membuka percakapan dengan orang baru dan lebih memilih untuk sendirian saja.
6. Sulit mengontrol emosi
Rasa kecewa yang dipendam ketika anak tidak harus jauh dari orang tua lama-kelamaan bisa menumpuk. Jika tidak segera dikendalikan, hal ini bisa membuat emosi anak meledak-ledak alias sulit mengontrol emosinya sendiri.
7. Tidak bisa mengungkapkan perasaan
Anak membutuhkan sosok orang tua untuk menunjukkan ekspresi kasih sayang. Ketika anak harus berpisah atau tinggal jauh dari keduanya, mereka pun jadi sulit untuk mengungkapkan perasaannya sendiri.
Hal ini juga bisa berdampak pada sulitnya anak melakukan hubungan pertemanan dengan lingkungan baru.
8. Mudah curiga
Apabila perpisahan antara anak dan orang tua terjadi karena masalah tertentu, anak bisa jadi mudah curiga dan takut terulang kembali. Situasi antara anak dengan orang tua nantinya atau anggota keluarga lain berisiko jadi canggung.
9. Cemas berlebihan
Perceraian menjadi salah satu faktor yang membuat anak terpaksa harus tinggal jauh atau berpisah dari salah satu orang tua. Jika ini memang penyebabnya, anak berisiko tumbuh dewasa dengan perasaan cemas dan depresi.
10. Berpotensi punya masalah perilaku saat dewasa
Studi yang dilakukan oleh Gateway to Mental Health Services menemukan menyebut bahwa perceraian yang berdampak pada anak harus jauh dari orang tua meningkatkan risiko beberapa masalah tertentu.
Termasuk di antaranya penggunaan narkoba, masalah psikologis, hingga masalah mental lainnya di usia dewasa.
11. Cenderung manja
Jika anak tinggal jauh dari orang tua dan diurus oleh nenek kakek atau anggota keluarga lain, mereka cenderung selalu dibenarkan. Anak tak punya 'pegangan' sosok yang tegas, sehingga rentan tumbuh dengan perilaku manja dan selalu ingin benar.
12. Merasa tidak diinginkan
Perpisahan dengan orang tua juga rentan membuat anak jadi merasa keberadaannya tidak diinginkan kembali, sehingga perlu diyakinkan untuk bisa memiliki rasa percaya seperti sedia kala.
13. Sering kesepian
Hidup jauh dari orang tua kadang membuat anak merasa kesepian dan sulit membuka obrolan dengan orang baru. Hal ini karena anak merasa tidak memiliki orang terdekat untuk berbagi pikiran.
Akibatnya, anak jadi lebih senang memendam perasaannya sendiri dan tak suka bercerita banyak dengan orang lain.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 19 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 15 jam yang lalu
HUKUM | 19 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 13 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu