Profil Megawati Soekarnoputri, Presiden Perempuan Pertama di Indonesia
BeritaNasional.com - Megawati Soekarnoputri adalah Presiden ke-5 Republik Indonesia. Dia merupakan sosok presiden perempuan pertama RI dan sampai sekarang ini masih satu-satunya presiden perempuan sejak Indonesia merdeka.
Megawati juga merupakan Wakil Presiden ke-8 RI saat pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Ia mencalonkan diri kembali dalam Pemilu Presiden 2004, tetapi dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Ia mencalonkan diri kembali dalam Pemilu Presiden 2009, tetapi dikalahkan Yudhoyono untuk kedua kalinya.
Latar Belakang dan Keluarga
Megawati Soekarnoputri adalah putri kedua Presiden pertama Indonesia, Soekarno, dan Fatmawati yang lahir di Yogyakarta 23 Januari 1947. Megawati mewarisi nilai-nilai perjuangan dan semangat nasionalisme ayahnya.
Nama "Megawati" yang diberikan orang tuanya juga mengandung arti "awan besar," mencerminkan harapan keluarga agar ia menjadi sosok yang besar pengaruhnya.
Megawati tumbuh besar dalam suasana politik yang dinamis, karena keluarganya sering kali terlibat dalam pergolakan politik. Setelah masa kecilnya dihabiskan dalam pengawasan ketat, terutama setelah ayahnya diturunkan dari jabatannya sebagai presiden pada tahun 1967, Megawati menyaksikan langsung perubahan dan transisi besar di Indonesia. Kondisi ini membentuk pandangan dan tekad politiknya di kemudian hari.
Pendidikan
Megawati kuliah di Universitas Padjajaran di Bandung untuk belajar pertanian tetapi keluar pada tahun 1967 untuk bersama ayahnya setelah kejatuhannya. Pada tahun 1970, tahun ayahnya meninggal, Megawati pergi ke Universitas Indonesia untuk belajar psikologi tetapi keluar setelah dua tahun
Awal Karier Politik
Megawati memasuki dunia politik secara resmi pada tahun 1987 dengan bergabung menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Meskipun awalnya diragukan oleh banyak pihak, Megawati berhasil mendapatkan perhatian publik karena posisinya sebagai putri Soekarno. Karisma dan citranya yang sederhana membuatnya banyak disukai oleh masyarakat, terutama oleh kaum marhaen yang menjadi basis dukungan utama PDI.
Pada tahun 1993, Megawati terpilih sebagai Ketua Umum PDI dalam kongres di Surabaya, yang menandai perlawanan besar terhadap intervensi pemerintah Orde Baru di bawah Presiden Soeharto.
Namun, pemerintah Orde Baru tidak menyukai popularitas Megawati yang semakin meningkat. Pada tahun 1996, terjadi perpecahan dalam tubuh PDI yang dikenal sebagai Peristiwa 27 Juli (Peristiwa Kudatuli), di mana terjadi bentrokan antara pendukung Megawati dengan aparat keamanan.
Masa Kepemimpinan Sebagai Presiden Indonesia
Pasca jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, Megawati kembali memperkuat posisinya dalam politik Indonesia. Pada tahun 1999, Megawati mendirikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai wadah politiknya yang baru. PDIP menjadi salah satu partai besar yang memiliki basis massa kuat dan berhasil memenangkan pemilu legislatif pada tahun yang sama.
Namun, saat itu, Megawati tidak terpilih sebagai presiden karena Dewan Permusyawaratan Rakyat (MPR) memilih Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden Indonesia. Meski demikian, ia menjabat sebagai Wakil Presiden RI mendampingi Gus Dur. Pada tahun 2001, setelah terjadi ketegangan politik dan isu impeachment terhadap Gus Dur, Megawati akhirnya dilantik sebagai Presiden Indonesia kelima, menggantikan Gus Dur yang diberhentikan oleh MPR.
Kepemimpinan Megawati (2001-2004) menghadapi berbagai tantangan, termasuk upaya pemulihan ekonomi setelah krisis 1998, penanggulangan terorisme, dan penanganan bencana. Salah satu pencapaian penting di masa pemerintahannya adalah pemberlakuan otonomi daerah yang bertujuan untuk memberikan wewenang lebih besar kepada pemerintah daerah.
Kontribusi dalam Politik Indonesia
Megawati dikenal sebagai sosok yang konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Bung Karno. Ia juga menjadi salah satu tokoh penting dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia, terutama dalam keterwakilan perempuan di dunia politik. Di bawah kepemimpinannya, PDIP menjadi partai yang solid dan mampu beradaptasi dalam berbagai perubahan iklim politik Indonesia.
Sebagai Ketua Umum PDIP, Megawati memainkan peran strategis dalam menentukan arah politik partai dan dalam mempengaruhi proses pemilihan calon pemimpin di Indonesia.
Keputusan-keputusannya, seperti pengangkatan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari PDIP pada 2014, menunjukkan kebijaksanaan Megawati dalam membaca situasi politik nasional. Keputusan tersebut terbukti sukses membawa Jokowi terpilih sebagai presiden hingga dua periode.
Megawati dikenal sebagai figur yang tegas dan teguh dalam mempertahankan prinsip-prinsipnya. Pandangannya yang kuat terhadap Pancasila dan keutuhan NKRI menjadi nilai-nilai yang ia tanamkan dalam tubuh PDIP. Selain itu, pengaruh Megawati dalam politik Indonesia juga terlihat dalam proses seleksi calon-calon pemimpin di berbagai daerah, di mana ia memiliki hak prerogatif untuk menentukan calon yang diusung oleh partainya.
Namun, Megawati juga kerap menuai kritik karena dianggap terlalu dominan dalam pengambilan keputusan di partainya, sehingga mengurangi ruang demokrasi internal dalam PDIP. Meski demikian, ia tetap dihormati oleh para kadernya dan dianggap sebagai simbol perjuangan nasionalisme dan keadilan sosial.
Megawati Soekarnoputri adalah salah satu figur politik paling berpengaruh di Indonesia. Dengan perjalanan panjangnya dalam dunia politik, dari anggota DPR hingga Presiden RI, ia telah melalui berbagai tantangan dan prestasi.
Sebagai Ketua Umum PDIP, ia masih aktif dan memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah politik Indonesia. Meskipun menuai berbagai pujian dan kritik, dedikasi Megawati untuk Indonesia tetap menjadi teladan dan inspirasinya akan terus hidup di hati masyarakat Indonesia.
(Nailil Hikmah / Magang)
5 bulan yang lalu
DUNIA | 14 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
HUKUM | 14 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu