BPDPKS Gandeng PGRI Provinsi Sulawesi Utara Beri Edukasi soal Kelapa Sawit
BeritaNasional.com - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan PGRI Provinsi Sulawesi Utara menjadikan hari Sumpah Pemuda sebagai momentum bersejarah dalam memperkenalkan kelapa sawit kepada insan pendidikan melalui kegiatan Sawit @ School dan Palm Oil Edu Talk. Kegiatan yang mengusung tema Peran Kelapa Sawit bagi Indonesia ini diikuti oleh sekitar 300 orang pelajar dan guru dari SMA/SMK di Kota Manado.
Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Utara, Drs. Star Wowor, M.Si memberikan apresiasi kepada BPDPKS karena sudah memberikan peluang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan ini. Sehingga guru dan peserta didik memiliki pengetahuan terkait kontribusi dan sumbangsih kelapa sawit bagi kehidupan.
“Guru selalu berupaya mencapai empat kecerdasan komprehensif bagi peserta didik, di antaranya kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, dan kinestetik. Kegiatan-kegiatan ini menjadi salah satu perwujudan dari upaya mencapai kecerdasan intelektual peserta didik tersebut,” ungkap Drs. Star Wowor, M.Si.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara yang diwakilkan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Jefri Edwin Runtuwene, SE., M.Si., CFrA mengatakan, Dalam mencapai pendidikan yang berkualitas, dibutuhkan kemampuan pembelajaran yang baik melalui penerapan metode belajar yang tepat. "Salah satunya dengan metode competitive based learning, yang salah satunya sudah dilaksanakan oleh BPDPKS ini."
Menurut Jefri Edwin, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara siap mendukung penyelenggaraan kegiatan sosialisasi kelapa sawit yang lebih berkelanjutan sehingga tujuan promosi kelapa sawit yang dimaksud dapat tercapai sesuai harapan.
Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS sekaligus Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto mengatakan, BPDPKS memandang bahwa peran guru sangat sentral dalam rangka mengajar dan mendidik generasi-generasi penerus bangsa. Salah satunya agar tidak termakan berita hoaks tentang kelapa sawit baik di media sosial maupun di bahan ajar.
“Kami masih menemukan banyak bahan ajar dan materi tematik di beberapa daerah di Indonesia yang masih mendiskreditkan kelapa sawit, masih menganggap kelapa sawit itu sebagai sesuai yang sangat tidak baik. Kami berharap melalui kolaborasi dan sinergi ini, para guru dapat menyampaikan materi-materi tentang sawit kepada siswa berdasarkan data dan fakta yang obyektif, bukan berasal dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Kabul Wijayanto.
Salah seorang public figure Indonesia, Rafael Tan yang hadir mengatakan, “Semua orang bisa bersosial media, tapi tidak semua orang pintar bersosial media. Jadi, sebagai generasi muda harus pintar bersosial media karena persaingan itu akan selalu ada dan mereka semua akan selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan banyak keuntungan. Sosial media dipakai untuk hal-hal yang positif dan jangan menyebarkan berita-berita negatif."
4 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu