Ridwan Kamil Disebut Bakal Tutup Pabrik PT Delta saat Terpilih Jadi Gubernur Jakarta

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 14 November 2024 | 20:30 WIB
Cawagub Jakarta nomor urut 1 Suswono (tengah) saat konferensi pers kampanye akbar Ridwan Kamil-Suswono. (BeritaNasional/Lydia)
Cawagub Jakarta nomor urut 1 Suswono (tengah) saat konferensi pers kampanye akbar Ridwan Kamil-Suswono. (BeritaNasional/Lydia)

BeritaNasional.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) bakal menutup pabrik bir Anker seusai memenangi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

Sebagaimana diketahui, bir Anker diproduksi oleh PT Delta Djakarta (DLTA). Pemprov DKI merupakan salah satu pemegang saham terbesar dari perusahaan tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh anggota DPD DI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris yang juga merupakan Ketua Umum Gerakan Nasional Antimiras saat kampanye akbar Ridwan Kamil-Suswono.

"Ada satu hal yang membuat saya kagum dengan Pak Ridwan Kamil, Pak Suswono. Tapi, hari ini saya tambah kagum lagi. Karena apa? Beliau menyebutkan di 100 hari pertama beliau, beliau akan menutup pabrik miras PT Delta Djakarta. Allahuakbar," kata Fahira di GOR Cendrawasih, Jakarta Barat, Kamis (14/11/2024).

Karena itu, Fahira mengajak seluruh warga Jakarta untuk mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta 2024.

"Kami dukung beliau. Insyaallah beliau programnya lebih baik lagi," ujar Fahira.

Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada 2017 saat berkampanye Pilgub Jakarta berjanji menjual saham milik Pemprov DKI di PT Delta.

Namun, hingga masa jabatan Anies berakhir, janji kampanye itu tak terwujudkan. 

Wacana menjual saham PT Delta ini juga polemik tersendiri bagi Pemprov dan DPRD DKI. Sebab, DPRD ingin Pemprov DKI tetap memiliki saham tersebut karena dividen yang didapatkan cukup besar.

Ketua DPRD DKI saat itu Prasetyo Edi Marsudi mengungkapkan PT Delta memberikan keuntungan bagi Pemprov DKI saat pandemi Covid-19. 

"Iya, waktu kita Covid, dapat dana dari situ. Untuk membantu PAD kita, ini kan Bank DKI, kedua PT DLTA. Tidak pernah kami kasih penyertaan modal lho," ungkap Pras.

"Sebagai ibu kota negara, kita ada pariwisata, tamu negara, kok gubernur mau menghilangkan yang dia tidak tahu sejarah PT DLTA. Bukan masalah ini haram atau tidak haram," kata Pras.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: