Gerindra Minta Gus Miftah  Dievaluasi

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 04 Desember 2024 | 13:47 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono (Foto/Instagram Budi Djiwandono)
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono (Foto/Instagram Budi Djiwandono)

BeritaNasional.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono meminta pemerintah mengevaluasi Utusan Khusus Presiden yang juga penceramah Miftah Maulana. Sebab ramai video Miftah mengolok-olok pedagang es teh saat tabligh akbar di Magelang.

Budi menyayangkan pernyataan Gus Miftah yang menghina pedagang saat memberikan ceramah keagamaan. Terlebih status ia sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
 
"Kita menyayangkan kalau ada apa namanya mungkin statement-statement yang tidak baik, tentu itu patut menjadi evaluasi apalagi namanya pemimpin," ujar Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Menurut Budi, kritik masyarakat bisa menjadi masukan. Publik mendesak Gus Miftah dicopot sebagai utusan khusus presiden. Pemerintah bisa mempertimbangkan masukan tersebut.

"Kita serahkan keputusan-keputusan kalau ada, kita terima sebagai masukan dan kritik yang baik dari masyarakat," katanya.

Media sosial tengah diramaikan pernyataan Miftah menghina pedagang es teh dengan kata kasar. Ucapan itu dilontarkan saat memberikan ceramah di Magelang.

Belakangan, Miftah menyampaikan permintaan maaf. Ia membela diri dengan berdalih hanya melakukan candaan kepada jamaahnya.

"Saya memang sering bercanda dengan siapapun, maka untuk itu atas canda yang bersangkutan saya akan meminta maaf secara langsung dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf," kata Miftah dalam sebuah video.

"Saya meminta kepada masyarakat yang merasa terganggu atas candaan saya yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan untuk itu saya minta maaf," sambungnya.

Miftah pun mengaku mendapatkan teguran dari Sekretariat Kabinet Mayor TNI Teddy Indra Wijaya.

"Ini juga merupakan instropeksi bagi saya untuk lebih berhati berbicara di publik dan masyarakat. Saya juga sudah ditegur bapak Seskab untuk lebih hati-hati menyampaikan di depan umum," katanya.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: