Tukang Telur Gulung Dianiaya dan Meninggal Dunia Setelah Dituduh Maling di Tebet

BeritaNasional.com - Seorang tukang telur gulung bernama MR (32) meninggal dunia akibat dianiaya oleh massa di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada Senin (25/11/2024). MR dianiaya setelah dituduh mencuri sepeda motor.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan kejadian bermula saat korban diminta oleh bosnya, AS, untuk membeli telur menggunakan sepeda motor, namun MR tidak kunjung kembali.
"Saksi menyuruh korban untuk belanja telur, tetapi korban tidak kembali. Lalu, saksi menginformasikan kepada grup ojek online dan ditemukan bahwa korban berada di Stasiun Bekasi," kata Ade Ary saat dihubungi wartawan, Rabu (4/12/2024).
Setelah beberapa waktu, AS mendapat informasi mengenai keberadaan MR di Stasiun Bekasi. Ketika melihat MR, AS meneriakinya dengan sebutan 'maling', yang kemudian memicu massa untuk menganiaya korban.
"Saat di lokasi, korban mencoba melarikan diri. Namun, saksi berteriak 'maling motor', yang kemudian diikuti oleh ojek online yang ada di lokasi, dan korban akhirnya ditangkap serta diamuk massa," jelasnya.
Setelah itu, AS membawa MR ke rumah kontrakannya di Tebet, Jakarta Selatan. Korban sempat diikat dan ditinggal tidur oleh bosnya. Namun, naas, MR tidak sadarkan diri dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
"Korban ditemukan di halaman kontrakan dalam keadaan terluka di bagian kepala, dengan tangan dan kaki terikat tali rafia oleh saksi 1 (majikan korban). Saksi 1 kemudian tidur di dalam kontrakan, sementara saksi 2 pulang ke rumah," ujar Ade Ary.
"Pada pukul 09.00 WIB, saksi 2 kembali ke kontrakan dan melihat warga bertanya tentang kondisi korban. Saksi 2 lalu membangunkan saksi 1, yang kemudian mencoba membangunkan korban, tetapi korban tidak terbangun," tambahnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Tebet, AKP M. Suwarno, menyampaikan bahwa jasad korban telah dievakuasi ke RS Cipto Mangunkusumo. Ia juga membenarkan bahwa korban merupakan tukang telur gulung.
"Korban adalah tukang telur gulung. Dia disuruh beli telur oleh bosnya, tetapi tidak kembali. Bosnya yang menjual telur gulung dan korban telah bekerja selama 6 bulan," ujarnya.
Saat ini, penyidik sedang mendalami kasus tersebut, baik terkait dugaan pencurian yang dilakukan oleh korban maupun penganiayaan yang menyebabkan kematian korban.
"Jasad korban sudah kami kirimkan ke Cipto untuk diautopsi. Hasil autopsi akan kami gunakan untuk penyelidikan lebih lanjut. Kami juga akan menyelidiki orang-orang yang terlibat dalam kejadian ini," kata Suwarno.
"Terkait penganiayaan ini, kami masih menyelidiki lebih lanjut. Kami belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Yang pasti, korban meninggal dan kami akan menelusuri lebih lanjut," tambahnya.
9 bulan yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 11 jam yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu