Cuaca Ekstrem di Kabupaten Sukabumi Picu Banjir hingga Pergerakan Tanah

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 04 Desember 2024 | 19:45 WIB
Kondisi banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12). (BeritaNasional/BPBD Kab Sukabumi)
Kondisi banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12). (BeritaNasional/BPBD Kab Sukabumi)

BeritaNasional.com -  Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi sejak Selasa, (3/12/2024) hingga hari ini telah menyebabkan berbagai kejadian bencana di beberapa titik. Intensitas hujan yang tinggi memicu banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah yang meresahkan warga. Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, dampak bencana ini dirasakan di banyak kecamatan.

Laporan yang diterima BNPB, banjir tercatat melanda tujuh wilayah, termasuk Kecamatan Ciemas, Palabuhanratu, dan Gegerbitung. Selain itu, tanah longsor terjadi di 14 titik dengan dampak terbesar di Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, dan Warungkiara.

Cuaca ekstrem juga memengaruhi tujuh lokasi lainnya, seperti Desa Sukaraja di Kecamatan Sukaraja dan Desa Benda di Kecamatan Cicurug. Pergerakan tanah dilaporkan di empat lokasi, termasuk Desa Sukamaju di Kecamatan Cikembar dan Desa Bantargadung di Kecamatan Bantargadung.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan BPBD Kabupaten Sukabumi bersama aparat setempat telah melakukan berbagai langkah penanganan, termasuk koordinasi intensif, pendataan dampak kerusakan, dan pelaksanaan assessment di lokasi terdampak. 

"Evakuasi di sejumlah titik kritis menjadi prioritas utama untuk memastikan keselamatan warga. Tim BPBD juga terus mendata kebutuhan logistik dan perlengkapan mendesak lainnya guna mendukung proses penanganan dan pemulihan," jelasnya, Rabu (4/12/2024).

Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan dan assessment dampak kerusakan di lapangan. Kondisi cuaca yang belum stabil mengharuskan tim tetap siaga mengantisipasi kemungkinan bencana lanjutan.

Ia mengimbau  pemerintah daerah, khususnya di wilayah rawan terdampak bencana hidrometeorologi untuk meningkatkan kesiapsiagaan. 

Pemerintah daerah diminta untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, sumber daya, serta anggaran operasional guna menghadapi potensi darurat. Langkah ini mencakup kesiapan alat berat, pompa air, dan kendaraan evakuasi.  sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: