Wamen Komdigi Akui Masih Ada Ketimpangan Akses Internet, Hanya Terpusat di Kota

Oleh: Bachtiarudin Alam
Sabtu, 07 Desember 2024 | 17:15 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria. (Foto/Komdigi).
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria. (Foto/Komdigi).

BeritaNasional.com -  Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria mengakui masih adanya ketimpangan akses internet di masyarakat. Meskipun, saat ini pengguna internet di Indonesia meningkat 6 juta orang pada 2024. 

"Harus kita akui ada ketimpangan akses internet,” kata Nezar saat hadir melalui video conference saat acara peluncuran organisasi nonprofit, Demokrasi Digital, di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (7/12/2024).

Berdasarkan data dari Kementerian Komdigi, ungkao Nezar, bahwa ketimpangan akses internet terjadi, lantaran layanan yang masih terpusat di daerah perkotaan ketimbang pedesaan.

“Dari total penetrasi internet kita saat ini, sebanyak 69,5 persen masih berpusat di daerah urban, sementara daerah plural atau pedesaan hanya menyumbang sebesar 30,6 persen," kata Nezar.

Maka dari itu, Nezar mengatakan pihaknya saat ini tengah fokus untuk mengurangi kesenjangan itu. Dengan usaha memeratakan akses internet kepada seluruh masyarakat.

"Dengan pemerataan konektivitas digital, kita berharap dapat makin memperluas partisipasi demokratis warga negara ini," ujar Nezar.

Secara terpisah, dikutip melalui laman website resmi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), upaya itu sejalan dengan penekanan dari Menteri Meutya Hafid agar akses internet bisa merata sampai di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

"Saya bersama para wamen dalam waktu dekat ke daerah-daerah 3T terutama di Indonesia Timur untuk memeriksa koneksi di sana,” kata dia dikutip lewat laman website resmi Komdigi.

“Dengan harapan bahwa ke depan kalau kita mau basis digital, koneksi harus merata dan juga cepat. Saat ini kita sudah sampai 98% koneksi, tapi cepatnya belum merata. Jadi mudah-mudahan lebih cepat dirasakan internet di berbagai daerah," tambahnya. sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: