Deretan Fakta Merger XL Axiata dan Smartfren, Potensi Pendapatan hingga Rp 45,4 Triliun

Oleh: Imantoko Kurniadi
Kamis, 12 Desember 2024 | 10:19 WIB
Ilustrasi merger. (Foto/Freepik)
Ilustrasi merger. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Penggabungan antara PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), dan PT Smart Telcom (SmartTel) menandai terbentuknya entitas telekomunikasi baru, yaitu PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).

Merger ini memiliki nilai lebih dari IDR 104 triliun (~US$6,5 miliar) dan bertujuan untuk menciptakan kekuatan baru di sektor telekomunikasi Indonesia, yang akan mendorong inovasi, kualitas layanan, dan memperluas konektivitas digital di seluruh Indonesia.

Alasan Strategis Merger:

Penggabungan ini menggabungkan kekuatan XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel untuk meningkatkan konektivitas bagi pelanggan di tingkat individu, korporasi, dan sektor publik.

Merger ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia, terutama dalam ekspansi jaringan 5G, peningkatan jaringan, dan inovasi produk.

Selain itu, merger ini diperkirakan akan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan estimasi sinergi sebelum pajak sebesar USD 300-400 juta setelah proses integrasi jaringan strategis dan optimalisasi sumber daya selesai.

Poin-Poin Utama Merger:

1. Struktur Entitas: XL Axiata akan tetap menjadi entitas yang bertahan, sementara Smartfren dan SmartTel akan digabungkan menjadi bagian dari XLSmart.

2. Kepemilikan Saham: Axiata Group Berhad ("Axiata") dan Sinar Mas masing-masing akan memegang 34,8% saham XLSmart, dengan pengaruh yang setara dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.

3. Pertimbangan Keuangan: Axiata akan menerima hingga USD 475 juta, yang terdiri dari USD 400 juta pada saat transaksi ditutup, dan tambahan USD 75 juta pada akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan kondisi tertentu.

4. Dampak Ke Depan: Dengan total pelanggan seluler gabungan sebanyak 94,51 juta dan pangsa pasar 27%, XLSmart diperkirakan akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 45,4 triliun (USD 2,8 miliar) dan EBITDA lebih dari Rp 22,4 triliun (USD 1,4 miliar).

Manfaat bagi Pemangku Kepentingan:

1. Karyawan: Merger ini memberikan peluang karier baru dan mendukung pengembangan profesional karyawan.

2. Konsumen: Pelanggan akan menikmati konektivitas yang lebih baik, internet yang lebih cepat, dan jangkauan layanan yang lebih luas. Kombinasi portofolio produk yang lebih lengkap akan melayani konsumen individu maupun bisnis, menawarkan solusi inovatif untuk UMKM dan perusahaan besar.

3. Ekonomi Digital Indonesia: Merger ini mendukung visi Indonesia untuk masa depan digital yang inklusif, dengan mempercepat penerapan 5G, kecerdasan buatan, komputasi awan, ketahanan siber, dan persaingan yang sehat.

Langkah Selanjutnya:

Rencana merger ini telah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel, namun masih menunggu persetujuan dari regulator dan pemegang saham. Jika semua persetujuan dan ketentuan terpenuhi, merger ini diperkirakan akan selesai pada paruh pertama 2025.

Selama proses integrasi, semua pihak yang terlibat berkomitmen untuk memastikan transisi yang lancar bagi karyawan, pelanggan, dan mitra, serta memberikan pembaruan secara rutin untuk meminimalkan gangguan.

Sebagai catatan, Smartfren memiliki sumber daya yang sangat potensial. Operator yang dikenal dengan warna merah ini unggul dalam penguasaan frekuensi dan juga memiliki anak perusahaan, Moratelindo, yang menjadi salah satu pesaing utama Telkom.

Di sisi lain, XL Axiata juga memiliki potensi besar, terutama setelah mengakuisisi Link Net, perusahaan penyedia layanan jaringan komunikasi broadband.

Dari segi kepemilikan spektrum, Smartfren mengoperasikan 11 MHz untuk uplink dan 11 MHz untuk downlink di pita 800 MHz, serta 40 MHz di pita 2,3 GHz.

Sementara itu, XL Axiata memiliki total 90 MHz, dengan 45 MHz untuk uplink dan 45 MHz untuk downlink. Pita frekuensi 1,9 GHz dan 2,1 GHz digunakan untuk mendukung layanan 5G.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: