XL Axiata dan Smartfren Sepakat Merger, Penguasaan Frekuensi Jadi Sorotan

Oleh: Imantoko Kurniadi
Kamis, 12 Desember 2024 | 17:33 WIB
Ilustrasi BTS 4G. (Foto/doc. Sinarmas)
Ilustrasi BTS 4G. (Foto/doc. Sinarmas)

BeritaNasional.com -  PT XL Axiata Tbk. (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN), dan PT Smart Telecom (SmartTel) telah mencapai kesepakatan untuk melakukan merger dengan total nilai gabungan pra-sinergi lebih dari US$ 6,5 miliar atau sekitar Rp 104 triliun.

Hasil dari penggabungan ini akan membentuk perusahaan telekomunikasi baru yang dinamakan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).

Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana penguasaan frekuensi ke depannya?

Perlu diketahui, meskipun rencana merger ini sudah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi ketiga perusahaan, kesepakatan ini masih menunggu persetujuan dari regulator, yakni Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Merza Fachys, Presiden Direktur Smartfren, mengatakan bahwa proses tersebut sepenuhnya merupakan wewenang regulator.

Namun, pada prinsipnya, XL Axiata dan Smartfren menginginkan penguasaan frekuensi yang akan dimiliki ke depannya.

"Kami sudah mengirim surat tepat pada hari perjanjian ini ditandatangani ke Kemkomdigi, dan dalam surat itu berisi hal-hal prinsip yang perlu dievaluasi, salah satunya soal frekuensi," kata Merza.

"Kami sampaikan bahwa kami berharap frekuensi ini dapat dioptimalkan penggunaannya ke depannya," ujarnya lagi.

Sebagai informasi, pada merger antara Indosat Ooredoo dan Tri, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) saat itu meminta kedua operator untuk mengembalikan frekuensi sebesar 2x5 MHz FDD di spektrum 2,1 GHz sebagai syarat persetujuan prinsip terhadap penggabungan bisnis mereka.

Keputusan untuk pengembalian frekuensi tersebut diambil berdasarkan hasil evaluasi yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat penggunaan frekuensi, jumlah pelanggan, serta rencana pengembangan jaringan ke depan.

Sebagai tambahan, Smartfren memiliki sumber daya yang sangat potensial. Operator yang identik dengan warna merah ini unggul dalam penguasaan spektrum frekuensi dan memiliki anak perusahaan, Moratelindo, yang kini menjadi salah satu pesaing utama Telkom.

Di sisi lain, XL Axiata juga menunjukkan potensi besar, terutama setelah mengakuisisi Link Net, penyedia layanan jaringan komunikasi broadband.

Dari sisi pengelolaan spektrum, Smartfren mengoperasikan 11 MHz untuk uplink dan 11 MHz untuk downlink di pita 800 MHz, serta 40 MHz di pita 2,3 GHz.

Sementara itu, XL Axiata menguasai total 90 MHz, dengan distribusi 45 MHz untuk uplink dan 45 MHz untuk downlink, serta memanfaatkan pita frekuensi 1,9 GHz dan 2,1 GHz untuk mendukung layanan 5G.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: