Laporan: Keamanan Siber Pilar Utama Strategi Bisnis

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 13 Desember 2024 | 01:52 WIB
Ilustrasi keamanan siber. (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi keamanan siber. (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Deloitte Global baru saja merilis edisi keempat dari Global Future of Cyber Survey, yang mengungkapkan bahwa keamanan siber kini semakin menjadi komponen fundamental dalam strategi pertumbuhan dan rencana bisnis banyak organisasi.

Dalam era ancaman siber yang semakin kompleks dan canggih, temuan survei ini menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan mengubah pendekatan mereka dalam menghadapi risiko siber.

Survei ini menyoroti peningkatan pentingnya peran Chief Information Security Officer (CISO). Seiring meningkatnya ancaman siber, CISO kini diberikan tanggung jawab yang lebih besar dan pengaruh strategis di tingkat eksekutif.

Peran CISO tidak hanya terbatas pada pelindung dari ancaman eksternal, tetapi juga sebagai pemain kunci dalam pengambilan keputusan strategis yang mendukung kesuksesan jangka panjang bisnis.

Hal ini tercermin dalam peningkatan keterlibatan dewan dalam masalah keamanan siber dan adopsi kecerdasan buatan (AI) dalam program siber organisasi.

Organisasi yang Meningkatkan Kematangan Keamanan Siber

Dalam temuan survei, Deloitte mengidentifikasi perbedaan antara organisasi yang matang dalam keamanan siber dan yang belum.

Organisasi dengan tingkat kematangan siber tinggi terlihat lebih aktif dalam merencanakan strategi siber, melaksanakan langkah-langkah keamanan yang efektif, serta mengintegrasikan AI dalam operasi keamanan mereka.

Keamanan siber menjadi bagian integral dalam upaya organisasi untuk melindungi aset dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

Survei ini juga mengungkapkan fakta bahwa 25% bisnis yang matang dalam keamanan siber melaporkan lebih dari 11 insiden siber dalam setahun terakhir—angka ini meningkat 7% dibandingkan survei tahun 2023.

Ini menggarisbawahi pentingnya penguatan peran CISO sebagai mitra strategis CEO dan dewan direksi dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang.

Inovasi Keamanan Siber dengan AI

Seiring ancaman siber yang semakin canggih, peran CISO juga semakin berkembang. "Meningkatnya AI dan teknologi lainnya telah mengubah lanskap ancaman secara signifikan.

CISO kini diminta untuk memainkan peran yang lebih strategis dalam mitigasi risiko bisnis," ungkap Emily Mossburg, Deloitte Global Cyber Leader. CISO kini bukan hanya penjaga terhadap ancaman eksternal, tetapi juga berperan dalam mendukung inovasi dan pertumbuhan bisnis melalui penerapan kebijakan dan strategi keamanan yang efektif.

Tren Utama dalam Keamanan Siber

Deloitte mencatat beberapa temuan penting terkait inisiatif keamanan siber yang diharapkan oleh bisnis:

1. Melindungi Kekayaan Intelektual: 46% responden menganggap ini sebagai tujuan utama dari keamanan siber.

2. Meningkatkan Deteksi dan Respons Terhadap Ancaman: 44% responden mencatat ini sebagai prioritas.

3. Meningkatkan Efisiensi dan Ketangkasan: 44% responden juga melihat ini sebagai manfaat utama dari strategi keamanan mereka.

Lebih dari 80% responden setuju bahwa langkah-langkah seperti penilaian risiko kualitatif dan pembandingan harus menjadi bagian integral dari strategi keamanan siber.

Penggabungan Keamanan Siber dalam Rencana Bisnis

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, 58% responden berencana untuk mengintegrasikan anggaran keamanan siber dengan program-program lain, termasuk transformasi digital, investasi TI, dan program cloud. Hal ini menunjukkan bagaimana organisasi semakin melihat keamanan siber sebagai bagian dari rencana pertumbuhan dan inovasi mereka.

Laporan ini juga menekankan bahwa keamanan siber bukan hanya soal perlindungan data, tetapi juga tentang membangun kepercayaan di era digital.

Organisasi yang terus berinvestasi dalam keamanan siber akan lebih siap dalam menghadapi tantangan teknologi yang terus berkembang, termasuk ancaman yang disebabkan oleh konten buatan AI yang dapat mengeksploitasi kerentanan.

. "Organisasi terkemuka kini menggunakan solusi AI baru untuk mengurangi beban keamanan dan memastikan mereka tidak menjadi korban serangan siber," kata Thio Tse Gan, Deloitte Southeast Asia Cyber Leader.

Dengan adopsi teknologi yang semakin cepat dan ancaman yang semakin kompleks, organisasi harus terus mengembangkan kapasitas siber mereka untuk mendorong pertumbuhan, inovasi, dan keberlanjutan di masa depan.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: