Mengapa Sulit Bangun Tidur Walau Alarm Berdering Keras? Simak Jawabannya di sini

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Minggu, 15 Desember 2024 | 07:00 WIB
Ilustrasi tidur (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi tidur (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Banyak orang yang telambat datang karena tertidur dan enggak bangun meski alarm berbunyi keras. 

Jika sama sekali tidak mendengar alarm, bisa disebabkan karena tidur nyenyak. Menurut pendiri dan pemimpin di Sleep School, dokter Guy Meadows, orang yang tidur nyenyak memiliki lebih banyak poros tidur, atau suatu bentuk aktivitas otak selama tidur non-rapid eye movement (NREM).

Spindle tidur tersebut bertindak sebagai perangkan peredam bising. Menurut hasil studi tentang ritme otak dan tidur, menemukan bahwa seseorang yang menghasilkan lebih banyak spindle tidur selama tidur malam yang tenang dapat mentolerir lebih banyak kebisingan. Oleh karena itu orang tersebut mampu tetap tidur nyenyak meski suara bervolume keras dan berulang-ulang membangunkannya.

Penyebab lain dari tak bangun ketika alarm berbunyi, berkaitan dengan kualitas dan jumlah tidur. Biasanya ini dialami pekerja shift. Tanpa disadari mereka perlu membayar hutang tidur.

Ketiga, tidur pada waktu yang salah juga bikin masalah. Apalagi jika cenderung bedagang di malam hari, maka tidur lebih larut atau di pagi hari. Ketika alarm berbunyi pada jam-jam awal pagi hari, mereka berada dalam fase deep sleep daripada orang yang tidur lebih awal di malam hari.

Saat tidur terlalu dalam, beragam stimulus dari luar (termasuk stimulus suara), memang bisa menjadi samar. Hal ini tidak selalu mencerminkan suatu kelainan. Asalkan saat tidak sedang tidur Anda bisa mendengar dengan baik tanpa kendala, artinya kondisi Anda tidak perlu dikhawatirkan.

Meski begitu, memang sulit terbangun saat mendengar alarm bisa sangat mengganggu aktifitas. Bukan tidak mungkin, Anda akan menjadi sering terlambat ke sekolah dan melewati momen-momen penting dalam kehidupan Anda. Anda bisa atasi dulu keluhan Anda dengan trik berikut:

1.Sibukkan diri Anda dengan aktifitas yang produktif supaya tidur Anda lebih berkualitas, termasuk olahraga teratur, tidak berlebihan minum minuman berkafein (maksimal 1 cangkir perhari), jauhi rokok dan alkohol, tidak sembarangan minum obat, jangan berlebihan menggunakan gadget, tidak makan terlalu larut malam, jaga berat badan ideal

2. Buat jadwal tidur dan bangun yang teratur setiap harinya (6 hingga 9 jam sehari optimalnya)

3. Bila memungkinkan, sempatkan tidur siang walau sebentar (30-60 menit)

4. Sebelum tidur, niatkan dalam hati bahwa Anda akan bangun lebih awal, supaya bisa memulai hari lebih awal

5. Setel alarm dengan dering yang keras, bunyi yang mencolok, dan letakkan dekat dengan Anda namun jangan terlalu mudah dijangkau tangan (supaya Anda tidak mudah mematikan alarm tersebut lalu tidur kembali)

6. Jangan sungkan meminta dibangungkan oleh kerabat dekat Anda bila memang sulit hanya mengandalkan alarm

Tidur tentu tidak melulu masalah kuantitas, namun juga kualitas. Sebagaimana kurang tidur, tidur berlebihan pun tidak baik bagi kesehatan karena bisa membuat Anda lemas, sulit konsentrasi, berat badan meningkat, pusing, mood swing, dan muncul banyak lagi keluhan lainnya. Oleh karenanya, bila langkah di atas belum berhasil membuat pola tidur Anda membaik, jangan sungkan periksakan diri Anda langsung ke dokter ya.. Bila perlu, dokter mungkin akan berkoordinasi dengan dokter spesialis THT guna memantau kemungkinan adanya gangguan pendengaran yang melandasi keluhan Andasinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: