Pemkot Tangerang Pastikan Tidak Ada Kasus ASF pada Babi di Kota Tangerang
BeritaNasional.com - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, memberikan kepastian bahwa tidak ada kasus Demam Babi Afrika (ASF) yang terdeteksi pada populasi babi di wilayahnya. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan di tujuh titik penampungan babi yang tersebar di kawasan tersebut.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, drh. Ibnu Ariefyanto, menyampaikan bahwa meskipun tidak banyak penduduk yang mengonsumsi babi di Kota Tangerang, namun petugas tetap melakukan pemeriksaan menyeluruh di setiap titik penampungan.
“Kami sudah memeriksa seluruh babi yang ada di tujuh penampungan di Kecamatan Neglasari, dan kondisi babi-babi tersebut sehat,” kata Ibnu dalam keterangan pers pada Jumat (3/1/2025).
Selain pemeriksaan, petugas juga telah memberikan imbauan kepada pemilik penampungan untuk tidak menerima babi dari daerah yang terindikasi atau terinfeksi ASF. Tidak hanya itu, untuk menjaga kebersihan, para penampung babi diberikan desinfektan guna membersihkan kandang.
Meskipun saat ini tidak ditemukan kasus ASF, Pemkot Tangerang tetap mengedepankan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. “Kami tetap waspada terhadap kemungkinan ASF dan sudah menyiapkan vaksin serta obat-obatan untuk mengatasi masalah tersebut,” ujarnya.
Ibnu menambahkan bahwa Pemkot Tangerang menyediakan vaksin dan obat-obatan untuk semua jenis hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba secara gratis.
“Jika ada kebutuhan vaksin atau obat-obatan untuk ternak, masyarakat bisa menghubungi DKP Kota Tangerang. Semua layanan kami berikan secara gratis,” tambahnya.
Sebagai informasi, ASF penyakit yang menyerang populasi babi, kini menjadi perhatian utama di Indonesia. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Sumatera Utara pada 2019 dan telah menyebar ke 32 provinsi, termasuk Papua, Papua Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.
Di Papua Tengah, laporan terbaru menyebutkan bahwa sekitar 6.273 ekor babi mati akibat ASF pada Januari 2024. Meski begitu, hingga kini Indonesia masih belum memiliki vaksin yang efektif untuk menangani wabah ini.
6 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 21 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu