Indonesia Gabung BRICS, DPR: Bisa Perkuat Diplomasi Global

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 09 Januari 2025 | 07:30 WIB
Negara yang bergabung BRICS. (Foto/Infobrics).
Negara yang bergabung BRICS. (Foto/Infobrics).

BeritaNasional.com - Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB Marwan Jafar memberikan pandangannya mengenai Indonesia yang jadi anggota penuh BRICS. Ia menilai Indonesia akan semakin kuat dalam ruang diplomasi global terutama bidang ekonomi. 

“Masuknya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS akan meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam ruang diplomasi internasional. Posisi ini harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk membuka potensi kolaborasi dalam  perdagangan antarnegara yang lebih fair dan saling menguntungkan,” ujar Marwan Jafar kepada wartawan, Kamis (9/1/2025).

Untuk diketahui Indonesia resmi bergabung dengan blok ekonomi BRICS sebagai anggota penuh pada Selasa (7/1/2025). Hal ini disampaikan oleh Pemerintah Brasil setelah pertemuan puncak di Johannesburg tahun 2023 lalu. 

Marwan mengatakan bergabungnya Indonesia dalam blok ekonomi BRICS akan memperluas potensi kerjasama perdagangan dengan negara-negara kelompok utama ekonomi berkembang seperti Brazil, Rusia, China, India, dan Afrika Selatan. Selain itu ada 13 negara lain yang menjadi mitra BRICS seperti Bolivia, Nigeria, Turki, Uganda, Malaysia, Thailand, hingga Vietnam. 

“Dengan ditopang Rusia dan China sebagai raksasa-raksasa ekonomi dunia maka nilai tawar negara anggota penuh BRICS mempunyai banyak alternatif membuka ruang kerja sama ekonomi alih-alih tergantung pada arah dan kebijakan ekonomi negara-negara Eropa dan Amerika yang telah lebih dulu mapan,” katanya. 

Dia mengungkapkan diakui atau tidak posisi Indonesia dalam diplomasi ekonomi global relatif lemah. Indonesia kerap hanya menjadi pasar berbagai komoditas dari negara lain seperti energi, bahan kebutuhan pokok, produk transportasi, hingga teknologi informasi. 

“Kita seringkali hanya ditempatkan sebagai pemasok bahan mentah yang murah harganya dan pasar berbagai produk olahan dengan harga berkali lipat lebih mahal. Sementara upaya hilirisasi produk unggulan kita kerap dihadang dengan berbagai regulasi dan isu miring oleh negara-negara mapan,” katanya. 

Kendati demikian, Marwan berharap agar keberadaan Indonesia dalam BRICS tidak terjebak dalam agenda perseteruan politik anggota lain. Menurutnya Indonesia harus tetap menganut asas bebas aktif dalam membangun aliansi terkait isu politik dan pertahanan keamanan global.

 “Keberadaan kita dalam BRICS harusnya didedikasikan untuk memuluskan agenda ekonomi Indonesia sehingga tercipta hubungan yang lebih terbuka dan fair. Dengan demikian Indonesia tidak lagi hanya sekadar pemasok bahan mentah dan pasar bagi berbagai produk olahan dari negara lain,” pungkasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: