BNPB Pantau 3 Gunung Berapi, Fokus Siaga Darurat Bencana

Oleh: Tarmizi Hamdi
Senin, 13 Januari 2025 | 22:30 WIB
Gunung Ibu. (Foto/Magma ESDM)
Gunung Ibu. (Foto/Magma ESDM)

BeritaNasional.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan tiga gunung api di Indonesia, Gunung Ibu, Lewotobi Laki-laki, dan Merapi, menjadi fokus utama penanganan serta siaga darurat bencana.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, sejak akhir pekan kedua hingga awal pekan ketiga Januari 2025, peristiwa erupsi gunung api terjadi di tiga gunung tersebut.

Berikut ini adalah tiga gunung api di Indonesia yang dua pekan ke belakang mengalami erupsi dan hingga kini berstatus siaga.

1. Gunung Ibu

Abdul mengatakan Gunung Ibu di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara kembali erupsi pada Sabtu (11/1/2025) pukul 19.35 WIT. 

‘’Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 4.000 meter di atas puncak (5.325 mdpl) berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal 28 mm dan durasi 3 menit 5 detik,’’ ucapnya yang dikutip dari laman resmi BNPB pada Senin (13/1/2025).

Abdul menjelaskan, saat terjadi erupsi, Gunung Ibu memuntahkan lontaran lava pijar kurang lebih 2 kilometer dari pusat kawah. Lontaran lava ini terlihat dengan mata telanjang berwarna merah menyala dan membumbung tinggi ke angkasa disertai suara gemuruh.

‘’Tidak ada korban jiwa atas kejadian ini. Seluruh warga yang tinggal di sekitar Gunungapi Ibu telah mendapatkan pemahaman dari pemerintah daerah setempat untuk melakukan hal yang dianggap perlu yang merujuk kepada penyelamatan, evakuasi sementara dan antisipasi dari dampak yang dapat ditimbulkan,’’ katanya.

Karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperluas radius rekomendasi, yakni 4 kilometer dan 5,5 kilometer sektoral ke arah bukaan kawah di bagian utara kawah aktif. 

Gunungapi Ibu yang ditetapkan dalam level III atau Siaga sejak pertengahan Mei 2024 terus menunjukkan aktivitas vulkanik hingga hari ini. 

Abdul mengimbau warga sekitar maupun pendatang dapat mematuhi rekomendasi dari PVMBG dan pemerintah daerah setempat.

2. Gunung Lewotobi Laki-laki

Gunungapi Lewotobi Laki-Laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terus erupsi hingga hari ini. 

Abdul mengatakan, berdasarkan laporan evaluasi yang dirangkum sepekan terakhir sejak tanggal 1-7 Januari 2025, aktivitas erupsi gunung api dengan ketinggian 1.584 mdpl ini telah terjadi enam kali. 

‘’Di sisi lain gempa Letusan terjadi 6 kali, gempa Hembusan 135 kali, gempa harmonik 99 kali, gempa low frekuensi 8 kali, gempa vulkanik dangkal 4 kali, gempa vulkanik dalam 52 kali, gempa tektonik lokal 9 kali, gempa tektonik jauh 48 kali,’’ paparnya.

Pengamatan visual selama periode tersebut menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gununga Lewotobi Laki-laki mengalami sedikit kenaikan, rata-rata tinggi kolom erupsinya 600-1200 meter dibandingkan dengan periode sebelumnya yakni 100-1000 meter.

Abdul menjelaskan, terlihat api diam di sekitar puncak mengindikasikan adanya lava yang terdorong ke permukaan sehingga dapat teramati saat malam hari, pancaran warna merah di area puncak. 

Terdapat endapan material lava serta material yang berpotensi menjadi lahar di area barat-barat laut dan utara-timur laut kawah Gunung Lewotobi Laki-laki.

‘’Dari hasil evaluasi tersebut, masyarakat di sekitar Gunungapi Lewotobi Laki–laki dan pengunjung/ wisatawan diharapkan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral barat daya - timur laut sejauh 6 kilometer,’’ ujarnya.

3. Gunung Merapi

Gunung Merapi yang berada di empat wilayah administrasi meliputi Kabupaten Klaten, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, serta Kabupaten Sleman di DI Yogyakarta juga masih ditetapkan dalam level III atau Siaga sejak November 2020 sampai hari ini dengan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi.

Aktivitas erupsi Gunung Merapi yang masih cukup tinggi sampai hari di awal 2025 menjadi catatan bagi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dan pemerintah daerah, menyusul curah hujan di sekitar puncak kawah utama sering terjadi.

Selain guguran lava panas, potensi bahaya saat ini berupa awan panas dan banjir lahar hujan pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sementara itu, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: