Wisma Habibie Ainun Boleh Dikunjungi Masyarakat

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 17 Januari 2025 | 03:30 WIB
Wisma Habibie Ainun (Foto/X Wisma Habibie Ainun)
Wisma Habibie Ainun (Foto/X Wisma Habibie Ainun)

BeritaNasional.com - Rumah pribadi sekaligus rumah kepresidenan BJ Habibie dan Hasri Ainun Habibie telah ditransformasi menjadi Wisma Habibie Ainun. Wisma ini boleh dikunjungi masyarakat secara eksklusif mulai Februari.

Rumah yang berada di Jalan Patra Kuningan XIII No. 3, 5, dan 7 itu menawarkan ruangan-ruangan penuh sejarah dari Presiden Ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie dan bukti cinta abadi dengan sang istri Hasri Ainun.

Ruangan pertama yang dapat dikunjungi melalui tur sejarah ini adalah Ruang Pendopo. Ruangan ini adalah tempat diadakannya makan malam dan hiburan musik jazz keroncong guna menjamu tamu.

Nuansa Jawa dan gebyok sangat kental di ruangan ini, yang merupakan pilihan desain dari Ainun Habibie yang mencintai ornamen Jawa, kayu, dan kaca.

Ruangan ini tadinya merupakan lapangan tenis keluarga, namun ada kejadian yang tidak dijelaskan secara rinci hingga akhirnya dijadikan ruang pendopo seperti sekarang sejak tahun 1992.

Ruangan pendopo ini juga menjadi saksi sejarah di mana Habibie bersama Ginanjar Kartasasmita merumuskan persiapan alih kekuasaan sehari sebelum Habibie dilantik menjadi presiden ketiga RI. Ruangan ini jadi saksi lahirnya benih-benih demokrasi di Indonesia salah satunya undang-undang kebebasan pers dan pertemuan kabinet terakhir Orde Baru berlangsung.

Di ruangan ini juga terdapat lemari yang berisi penghargaan lencana tanda jasa yang diterima Habibie dan Ainun sepanjang hidupnya, seperti Bintang Republik Indonesia Adipurna.

Ruangan selanjutnya adalah tempat Habibie dan Ainun disemayamkan sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Ruangan ini tidak boleh dimasuki dan beri pembatas agar mempertahankan suasana keaslian dan nilai sejarahnya.

Ruangan dengan sofa dan banyak foto-foto kemesraan Habibie dan Ainun ini dibangun pada tahun 1978. Dari ruangan ini, Habibie ingin memperlihatkan bahwa ada 3 cinta di dunia yaitu cinta terhadap ilahi, sesama manusia dan karya manusia. Beliau juga menggambarkan bahwa cinta dua orang manusia bisa hampir sama dengan rasa cinta kepada Ilahi.

Di sini pengunjung yang mengikuti tur juga akan dipersilakan untuk mengambil foto dan merasakan “kehadiran” Habibie dengan mencium parfum yang merupakan ciri khas dia semasa hidup melalui selembar kain. 

Puteri Habibie yang merupakan cucu Habibie mengatakan, Habibie sangat menyukai parfum dan ketika mengenakan parfum menyemprotkannya ke badan dan ke udara serta di pipi.

Di dekat ruang persemayaman, ada ruangan foyer 3 yang terdiri dari meja panjang serta sofa besar, tempat Habibie menerima tamu undangan, rapat kabinet tidak resmi saat dia menjadi menteri dan presiden, serta menerima kunjungan ribuan orang saat Open House di waktu lebaran.

Di sini terlihat keramahan dan keterbukaan Habibie dan Ainun yang menerima semua lapisan masyarakat tidak hanya kalangan pejabat atau presiden namun masyarakat biasa yang ingin bersalaman dengannya.

Di sana juga terdapat perpustakaan, dua kolam ikan besar yang di tengahnya ada jalan. Hal ini merepresentasikan kisah Nabi Musa yang membelah laut merah. Jembatan ini juga disebut Jembatan Pencerahan yang diartikan pentingnya menghubungkan iman dan taqwa dari panel budaya dan agama dengan iptek dari perpustakaan yang ada di depannya.

Di dalam perpustakaan Wisma Habibie Ainun terdapat sekitar 5.000 koleksi buku. Meskipun Habibie terkenal dengan pemikirannya mengenai teknologi dan dikenal sebagai teknokrat ulung, namun ia juga menaruh perhatian besar pada budaya. sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: