Mudah Lelah Jelang Menstruasi? Ini Jawabnya!
BeritaNasional.com - Kelelahan tergolong efek samping sindrom pramenstruasi yang cukup umum, mempengaruhi sekitar 60 persen orang yang mengalami menstruasi menurut hasil survei global.
Melansir Antara, Sabtu (18/1/2025) kelelahan ekstrem sering kali bermula satu atau dua pekan sebelum menstruasi datang dan menjadi sangat intens pada hari ketiga dan kedua sebelum menstruasi.
Selain karena kurang tidur dan stres, ada beberapa penyebab utama perempuan merasa kelelahan menjelang menstruasi. Di antaranya sebagai berikut.
1. Fluktuasi hormon
Menurut ginekolog bersertifikat Jill Krapf, MD penurunan hormon estrogen dan progesteron merupakan pemicu utama sebagian besar gejala sindrom pramenstruasi atau PMS, termasuk berkurangnya energi. Penurunan energi bisa mulai dirasakan sekitar tiga hari sebelum menstruasi.
"Gejala PMS (secara keseluruhan) cenderung meningkat selama masa ini, sehingga dikombinasikan dengan fluktuasi hormon yang cepat, seseorang dapat lebih rentan terhadap kelelahan dan perubahan suasana hati," kata dia.
Ketika hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron berfluktuasi, kadar hormon yang menimbulkan perasaan senang seperti serotonin juga menurun.
Serotonin adalah neurotransmitter yang ikut bertanggung jawab pada suasana hati, memori, dan pengaturan tidur.
Penurunan kadar hormon ini bisa membuat orang merasa lebih sedih, emosional, atau mudah tersinggung pada hari-hari sebelum menstruasi datang.
Menurut informasi dari Mayo Clinic, perubahan suasana hati juga seringkali disertai kelesuan dan gejala flu.
Orang dengan gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan lebih rentan mengalami perubahan suasana hati menjelang menstruasi, bahkan jika masalahnya sudah ditangani dengan terapi atau pengobatan.
2. Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat olahan
Tidak sedikit orang yang menjelang menstruasi mengalami peningkatan keinginan untuk mengonsumsi makanan tertentu, terutama makanan manis atau karbohidrat olahan.
Memang tidak ada salahnya kadang memanjakan diri dengan makan makanan favorit, tetapi terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat olahan seperti pasta, makanan panggang, dan makanan tinggi gula dapat mengganggu kualitas tidur serta membuat tenaga terasa terkuras keesokan harinya.
3. Masalah kesehatan fisik
Kelelahan ekstrem tiga hari sebelum menstruasi juga bisa terjadi kalau ada masalah kesehatan yang mendasari yang tidak ditangani.
"Beberapa perempuan yang mengalami kelelahan dan keletihan ekstrem mungkin mengalami kondisi medis seperti anemia, tiroid yang kurang aktif, atau kondisi ginekologi," kata dokter Krapf.
Masalah kesehatan fisik lain yang gejalanya bisa meningkat menjelang menstruasi dan membuat tubuh terasa lebih lelah dari biasanya di antaranya sindrom kelelahan kronis dan sindrom iritasi usus besar.
4. Gangguan PMDD
Sekitar lima persen orang yang menstruasi mengalami kondisi yang disebut gangguan disforik pramenstruasi (Premenstrual Dysphoric Disorder/PMDD), yang pada dasarnya merupakan bentuk PMS yang sangat ekstrem.
Menurut dokter Krapf, kelelahan yang hebat dapat menjadi salah satu dari sekian banyak tanda gangguan ini. "Namun, penderita PMDD juga biasanya mengalami gejala emosional dan perilaku yang jelas seperti kesedihan dan keputusasaan," katanya.
Gejala lainnya dapat berupa rasa sakit yang meluas, kecemasan, atau perasaan mudah tersinggung.
Tidak seperti PMS, gejala PMDD biasanya tidak terbatas pada tiga hari sebelum menstruasi.
Kebanyakan orang dengan PMDD mengalaminya selama satu hingga dua minggu penuh menjelang menstruasi, dan seringkali memerlukan pendekatan pengobatan berlapis termasuk terapi bicara, obat antidepresan, dan perubahan gaya hidup untuk mengurangi stres.
Upaya-upaya berikut bisa dilakukan untuk mengurangi gejala PMS, termasuk mengurangi kelelahan menjelang periode menstruasi.
1. Mencukupkan tidur
Rasa lelah menandakan tubuh membutuhkan tidur cukup. Usahakan untuk tidur lebih awal selama beberapa malam menjelang menstruasi untuk mengurangi kelelahan.
2. Mengatur konsumsi makanan
Dokter Krapf menyampaikan bahwa mengonsumsi kacang-kacangan, produk susu rendah lemak, salmon, sarden, dan sayuran hijau dapat membantu meningkatkan kadar energi dan mengurangi gejala PMS.
3. Rutin berolahraga
Aktivitas fisik merupakan pendorong suasana hati dan energi utama. Rutin melakukan latihan aerobik sedang seperti berjalan, berenang, atau bersepeda selama 30 menit setiap hari bisa membantu mengatasi gejala PMS seperti kelelahan, gangguan suasana hati, dan kembung.
4. Latihan relaksasi
Aktivitas yang membuat tubuh rileks seperti yoga, meditasi, dan pijat bisa membantu mengurangi kelelahan dan kecemasan yang berhubungan dengan PMS.
5. Mengonsumsi suplemen
Kalsium, vitamin B6, dan asam lemak omega-3 bisa membantu mengatasi kelelahan menjelang menstruasi. Namun, dokter Krapf menganjurkan penggunaan suplemen vitamin dan mineral dikonsultasikan terlebih dulu ke petugas pelayanan kesehatan.
7 bulan yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 16 jam yang lalu
DUNIA | 11 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu