Fakta atau Mitos: Pocari Sweat adalah Air Infusan dalam Botol?

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 24 Januari 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Pocari Sweat adalah minuman elektrolit yang sudah sangat dikenal di Indonesia, bahkan di banyak negara lainnya. Dengan iklan yang sering muncul di berbagai media, minuman ini sering kali dianggap sebagai pengganti cairan tubuh yang lebih sehat daripada air biasa. Namun, banyak juga yang bertanya-tanya apakah Pocari Sweat benar-benar setara dengan air infus yang sering digunakan di rumah sakit untuk pemulihan tubuh. Sebuah pertanyaan menarik yang memicu perdebatan: Apakah Pocari Sweat memang air infusan dalam botol? Untuk menjawabnya, kita perlu memahami komposisi dan fungsi dari kedua jenis cairan ini.

 

Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah Pocari Sweat bisa dianggap sebagai "air infus" atau apakah itu hanya sebuah mitos belaka. Kami akan mengupas fakta ilmiah yang ada di balik produk ini dan membandingkannya dengan air infus yang biasa digunakan untuk pasien yang membutuhkan pemulihan elektrolit dan cairan dalam tubuh. Mari kita simak lebih lanjut!

Apa Itu Pocari Sweat?

Pocari Sweat adalah minuman yang diformulasikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, terutama karena dehidrasi akibat aktivitas fisik atau cuaca panas. Minuman ini mengandung campuran elektrolit, seperti sodium dan kalium, yang berfungsi untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh. Pocari Sweat sering disebut sebagai minuman isotonik karena kandungan elektrolit dan kandungan gulanya yang seimbang, mirip dengan cairan tubuh manusia. Dengan demikian, Pocari Sweat dianggap bisa cepat diserap oleh tubuh untuk menggantikan cairan yang hilang.

Apa Itu Air Infus?

Air infus, atau yang lebih dikenal dengan nama cairan infus, adalah cairan medis yang digunakan dalam dunia kedokteran untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, serta memberikan elektrolit dan nutrisi yang diperlukan. Cairan ini biasanya diberikan melalui infus intravena (IV) langsung ke dalam pembuluh darah pasien. Jenis cairan infus dapat bervariasi, tergantung pada kebutuhan pasien, tetapi umumnya mengandung elektrolit seperti natrium klorida, kalium, kalsium, serta glukosa dalam kadar tertentu untuk membantu pemulihan tubuh.

Fakta: Pocari Sweat Memiliki Kandungan yang Mirip dengan Air Infus

Pocari Sweat memang mengandung sejumlah elektrolit, termasuk sodium dan kalium, yang serupa dengan kandungan dalam cairan infus. Namun, ada perbedaan signifikan antara keduanya. Cairan infus biasanya digunakan di bawah pengawasan medis untuk pasien yang membutuhkan perawatan intensif, sementara Pocari Sweat adalah produk konsumen yang dapat diminum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat aktivitas fisik atau cuaca panas. Selain itu, meskipun Pocari Sweat mengandung elektrolit yang mirip dengan cairan infus, proporsi dan kandungannya dirancang untuk kebutuhan hidrasi sehari-hari, bukan untuk perawatan medis yang lebih mendalam.

Mitos: Pocari Sweat Bisa Digunakan Sebagai Pengganti Cairan Infus Medis

Salah satu mitos yang berkembang adalah bahwa Pocari Sweat bisa digunakan sebagai pengganti cairan infus dalam pengobatan medis. Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena cairan infus dirancang dengan komposisi khusus yang sesuai dengan kebutuhan pasien yang sedang dalam perawatan medis. Misalnya, cairan infus sering kali mengandung glukosa dalam jumlah yang lebih tinggi atau memiliki konsentrasi elektrolit yang berbeda, tergantung pada kondisi medis pasien. Di sisi lain, Pocari Sweat lebih difokuskan pada hidrasi tubuh secara umum dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan cairan infus dalam situasi medis tertentu.

Manfaat Optimal Minuman Isotonik: Waktu yang Tepat untuk Hidrasi Maksimal

Minuman isotonik akan memberikan manfaat optimal jika diminum pada waktu yang tepat. Misalnya, saat mengalami dehidrasi, yang tidak hanya dialami oleh atlet, tetapi juga oleh orang yang sedang muntah-muntah atau diare, di mana tubuh berisiko kehilangan cairan. Di kondisi ini, minuman isotonik dapat membantu menggantikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang, menjaga tubuh tetap terhidrasi. Selain itu, bagi mereka yang aktif berolahraga, terutama yang melibatkan latihan intensif selama minimal 90 menit per hari, minuman isotonik dapat membantu mempertahankan hidrasi tubuh. Sebaiknya, minumlah cairan isotonik sekitar 10-15 menit sebelum latihan, sebanyak 200-250 ml. Bagi mereka yang bekerja berat, terutama di luar ruangan atau melakukan aktivitas fisik berat, disarankan untuk meminum minuman isotonik setiap 10 menit sekali atau setiap kali merasa haus.

 

Red / Nailil Hikmahsinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: