Waspada Penjahat Siber Memanfaatkan Tren Cokelat Dubai untuk Tipu Konsumen

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 25 Januari 2025 | 02:14 WIB
Ilustrasi situs palsu untuk menjerat konsumen coklat dubai yang viral. (Foto/Doc. Kaspersky)
Ilustrasi situs palsu untuk menjerat konsumen coklat dubai yang viral. (Foto/Doc. Kaspersky)

BeritaNasional.com -  Saat ini, permintaan akan cokelat mewah asal Dubai semakin meningkat di seluruh dunia. Namun, tren ini juga dimanfaatkan oleh penjahat dunia maya untuk menipu pembeli yang tidak curiga.

Kaspersky, perusahaan keamanan siber, telah mengungkap berbagai bentuk penipuan yang berkaitan dengan popularitas cokelat Dubai ini, mulai dari meniru merek terpercaya hingga membuat situs web palsu yang sepenuhnya menyesatkan.

Meniru Situs Resmi

Para ahli Kaspersky menemukan kampanye penipuan yang menargetkan konsumen di Uni Emirat Arab. Dalam penipuan ini, pelaku kejahatan dunia maya menciptakan situs web palsu yang menyamar sebagai Deliveroo layanan pengiriman makanan terkenal dan Fix Dessert Chocolatier, pembuat cokelat mewah asal Dubai.

Dengan meniru tampilan resmi dari toko dan platform tersebut, para penipu berhasil memanfaatkan kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut, mendorong mereka untuk membayar "pesanan" cokelat palsu.

Penipuan Toko Online

Di sisi lain, penipu juga menciptakan situs e-commerce palsu yang menyamar sebagai vendor internasional yang menjual cokelat Dubai. Setelah pembeli melakukan pembayaran, situs tersebut akan menghilang, dan mereka tidak akan menerima produk apa pun. Penipuan semacam ini menyasar konsumen dari berbagai negara di dunia.

Olga Svistunova, pakar keamanan dari Kaspersky, memperingatkan, penipu dunia maya sangat cepat memanfaatkan tren, dan permintaan tinggi akan cokelat Dubai adalah contoh yang jelas. Mereka sering kali menggunakan taktik yang memanfaatkan antusiasme konsumen dan kepercayaan terhadap merek besar untuk menarik korban.

“Untuk melindungi diri mereka, sangat penting bagi pengguna untuk teliti dan memeriksa keaslian toko online. Waspadalah terhadap penawaran yang terlalu menggiurkan – karena bisa jadi itu adalah upaya penipuan,” tutupnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: