Jepang Bikin Undang-undang untuk Kurangi Bahaya yang Ditimbulkan AI

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 01 Februari 2025 | 04:00 WIB
Ilustrasi AI (Foto/Pixabay)
Ilustrasi AI (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba berusaha membuat undang-undang untuk meminimalkan bahaya dan risiko yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan (AI), menyusul lonjakan popularitas chatbot baru dari perusahaan rintisan China, DeepSeek, yang mengguncang dunia teknologi.

Ishiba memberi tahu para anggota parlemen bahwa penggunaan AI sangat penting untuk mengatasi tantangan seperti rendahnya produktivitas yang dihadapi Jepang, lapor Kyodo News.

"Kita perlu menyusun rencana dasar tentang bagaimana kita dapat mendorong penelitian dan pengembangan serta penggunaan AI dengan cara yang aman dan terjamin," ujarnya dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, "Tantangan mendesak kita adalah mengajukan undang-undang yang akan memaksimalkan kemudahan AI dan meminimalkan bahaya dan risiko yang terkait dengan penggunaannya."

Khususnya, Ishiba membutuhkan dukungan dari partai oposisi di majelis rendah parlemen agar rancangan undang-undang terkait AI dapat disahkan, karena koalisi partainya, Partai Demokrat Liberal-Komeito, tidak memiliki dukungan minimal 233 anggota parlemen.

DeepSeek, yang menyebabkan aksi jual besar-besaran di sektor teknologi global pekan ini, dikabarkan telah menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di AS.

Para investor terkejut melihat bagaimana alat AI generatif berbiaya rendah dan berbasis open-source ini mampu bersaing dengan aplikasi AI terkemuka seperti ChatGPT dari OpenAI.

Presiden AS Donald Trump mengatakan, kebangkitan mendadak DeepSeek seharusnya menjadi peringatan bagi perusahaan teknologi Amerika.

Para pejabat AS telah menyatakan kekhawatiran bahwa aplikasi China tersebut dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional.

Didukung oleh dana perlindungan (hedge fund) China, High-Flyer, DeepSeek meluncurkan model bahasa besar (LLM) DeepSeek-R1 pada 20 Januari.

Media pemerintah China melaporkan bahwa serangan siber terhadap DeepSeek meningkat, mayoritas serangan berasal dari alamat IP di Amerika Serikat.


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: