Apa Itu Sidang Isbat? Berikut Pengertian hingga Tahapannya

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 11 Februari 2025 | 11:00 WIB
Pemantauan hilal menjelang sidang isbat. (Foto/Kemenag).
Pemantauan hilal menjelang sidang isbat. (Foto/Kemenag).

BeritaNasional.com - Sidang Isbat merupakan proses penetapan awal bulan hijriah, khususnya dalam menentukan tanggal penting seperti awal Ramadan, Idul Fitri (1 Syawal), dan Idul Adha (10 Dzulhijjah). 

Sidang ini dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) bersama dengan berbagai pihak terkait.

Sidang Isbat biasanya digelar di kantor Kementerian Agama dan dihadiri oleh perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), serta organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Ditjen Bimas Islam, Adib, menjelaskan sidang isbat penting dilakukan karena Indonesia bukan negara agama, bukan juga negara sekuler. Indonesia tidak bisa menyerahkan urusan agama sepenuhnya kepada orang per orang atau golongan.

Sidang isbat penting dilakukan karena ada banyak organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam di Indonesia yang juga memiliki metode dan standar masing-masing dalam penetapan awal bulan Hijriyah. 

Tidak jarang pandangan satu dengan lainnya berbeda, seiring dengan adanya perbedaan mazhab serta metode yang digunakan. Sidang isbat menjadi forum, wadah, sekaligus mekanisme pengambilan keputusan.

“Sidang isbat dibutuhkan sebagai forum bersama mengambil keputusan. Ini diperlukan sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan acuan bagi umat Islam untuk mengawali puasa Ramadan dan berlebaran," ujar Adib dikutip dari laman Kementerian Agama.

Apa Itu Sidang Isbat?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), isbat artinya penetapan dan penentuan. Sidang isbat adalah pertemuan yang diadakan untuk menetapkan atau menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah.

Dalam prosesnya, sidang isbat menjadi forum musyawarah para ulama, pakar astronomi, ahli ilmu falak dari berbagai ormas Islam, termasuk instansi terkait dalam menentukan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. 

Proses Sidang Isbat

Sidang Isbat terdiri dari tiga tahap utama:

Paparan Posisi Hilal

Tim ahli dari BMKG dan astronom memberikan pemaparan tentang posisi hilal (bulan sabit pertama) berdasarkan perhitungan hisab (astronomi).

Laporan Rukyatul Hilal

Kemenag menerima laporan dari berbagai titik pemantauan hilal di seluruh Indonesia. Rukyatul hilal adalah metode pengamatan langsung terhadap bulan sabit yang menandai masuknya bulan baru dalam kalender hijriah.

Pengambilan Keputusan

Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan astronomi, pemerintah bersama tokoh agama menetapkan awal bulan hijriah. Keputusan ini kemudian diumumkan kepada masyarakat melalui konferensi pers yang dipimpin oleh Menteri Agama.

Perbedaan Penentuan Awal Bulan Hijriah

Di Indonesia, perbedaan metode antara hisab (perhitungan) dan rukyat (pengamatan) kadang menyebabkan perbedaan dalam penentuan awal bulan hijriah, terutama antara pemerintah dan organisasi keagamaan tertentu. Meski demikian, sidang isbat bertujuan untuk menyatukan umat Islam dalam merayakan hari-hari besar dengan kesepakatan bersama.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: