Mendag Budi Peringatkan SPBU Curang Takaran BBM: Ini Mau Lebaran, Jangan Sampai Merugikan Masyarakat!

BeritaNasional.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengingatkan para pengusaha SPBU agar tidak melakukan praktik kecurangan dengan mengurangi takaran bahan bakar minyak (BBM). Tindakan tersebut sangat merugikan masyarakat karena mendapat keuntungan bagi pihak tertentu.
Peringatan itu disampaikan Budi setelah terungkapnya praktik curang SPBU 34.43111, jalan Baros Sukabumi Jawa Barat yang ditindak Dittipidter Bareskrim Polri.
"Jadi kami mengimbau kepada pelaku usaha SPBU, ya jangan sampai mengulangi lagi,” kata Budi, Rabu (19/2/2025).
Budi juga menegaskan kebutuhan BBM harus disiapkan karena menyambut momen keagamaan Idulfitri 2025. Diharapkan tidak ada lagi tindakan kecurangan yang berimbas pada kerugian masyarakat.
“Apalagi ini mau juga lebaran, jangan sampai merugikan masyarakat," cetusnya.
Ia kemudian mengajak para pelaku usaha untuk melakukan kegiatan usaha sesuai tertib niaga atau aturan.
"Karena kerugian ini yang menanggung juga masyarakat, juga para konsumen. Untuk itu kami ingatkan sekali lagi, jangan sampai diulangi. Karena pemerintah akan bertindak tegas setiap pelanggaran- pelanggaran yang dilakukan," tuturnya.
Sebelumnya Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nunung Syaifuddin menjelaskan kecurangan dilakukan dengan memasang alat tambahan pada dispenser pompa bahan bakar untuk mengurangi takaran BBM.
"Kami menemukan bahwa alat tambahan berupa PCB yang dipasang secara ilegal pada dispenser ini menyebabkan berkurangnya jumlah BBM yang diterima konsumen,” kata Nunung dalam keteranganya, Rabu (19/2/2025).
Meskipun indikator menunjukkan angka yang sesuai dengan takaran yang dibeli konsumen. Namun dari hasilnya, setiap 20 liter BBM terjadi pengurangan yang bervariasi antara 400 ml hingga 600 ml jauh melebihi batas toleransi sebesar 100 ml per 20 liter.
“Praktik ini jelas melanggar hukum dan merugikan masyarakat," ujarnya.
Pengelola SPBU dalam naungan PT PBM (Prima Berkah Mandiri) telah beroperasi sejak 2005. Diduga sengaja menyembunyikan alat tambahan berupa unit PCB (Printed Circuit Board) yang berisi komponen elektronik dan trafo pengatur arus listrik di dalam kompartemen pompa.
“Alat ini berfungsi untuk mengurangi jumlah BBM yang disalurkan kepada konsumen tanpa terdeteksi oleh petugas yang melakukan tera ulang"
Akibat praktik curang ini, diperkirakan kerugian yang diderita oleh masyarakat pengguna BBM mencapai sekitar Rp1,4 miliar per tahun. Polri pun telah menaikkan perkara ini ke penyidikan dengan menetapkan Direktur PT PBM, RUD, sebagai terlapor yang berpotensi menjadi tersangka.
"Kami akan terus melakukan penyelidikan dan menindak tegas segala bentuk kecurangan yang merugikan masyarakat, terutama dalam sektor yang sangat penting seperti distribusi bahan bakar," ungkapnya.
8 bulan yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu