BNPB Ungkap Dampak Banjir di Gorontalo dan Angin Kencang di Indramayu

Oleh: Tarmizi Hamdi
Sabtu, 22 Februari 2025 | 02:00 WIB
Ilustrasi banjir bandang. (Foto/BNPB)
Ilustrasi banjir bandang. (Foto/BNPB)

BeritaNasional.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat masih terjadi bencana hidrometeorologi basah di beberapa daerah di Indonesia. Hingga Jumat (21/2) pagi, bencana banjir dan angin kencang telah dilaporkan di sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Boalemo, Gorontalo, serta Kabupaten Indramayu, Jawa Tengah.

Banjir di Kabupaten Boalemo, Gorontalo

Banjir melanda Kabupaten Boalemo, Gorontalo, pada Kamis (20/2) akibat meluapnya debit air sungai serta jebolnya tanggul sepanjang 30 meter pasca hujan deras. Banjir ini berdampak pada dua desa, yaitu Desa Kuala Lumpur dan Desa Rejonegoro di Kecamatan Paguyaman.

Sebanyak 35 unit rumah milik 35 kepala keluarga (KK) atau 115 jiwa terdampak, dengan rincian 20 KK (70 jiwa) di Desa Kuala Lumpur dan 15 KK (45 jiwa) di Desa Rejonegoro. Pada Jumat pagi, air sudah mulai surut, dan warga setempat bahu-membahu membersihkan sisa material banjir serta lumpur dari permukiman mereka.

Angin Kencang di Indramayu, Jawa Tengah

Angin kencang melanda Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, pada Selasa (18/2). Desa Puntang dan Desa Krimun menjadi daerah yang paling terdampak dengan total 42 KK terkena dampaknya. Dari jumlah tersebut, 13 KK merupakan warga Desa Puntang dan 29 KK berasal dari Desa Krimun.

Angin kencang ini menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk 36 unit rumah rusak ringan, 5 unit rusak sedang, dan 1 unit rumah mengalami kerusakan berat. Selain itu, satu fasilitas umum serta beberapa bangunan lainnya turut terdampak. Merespons kejadian ini, BPBD Kabupaten Indramayu telah menyalurkan bantuan berupa pangan dan terpal kepada warga terdampak.

BNPB Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Seiring masih sering terjadinya bencana hidrometeorologi basah di berbagai wilayah, BNPB mengimbau pemangku kebijakan daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Langkah-langkah yang disarankan antara lain memangkas ranting pohon yang berpotensi roboh, memantau kondisi tanggul, serta rutin membersihkan saluran air dan sungai guna mencegah banjir.

Penurunan Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki

Sementara itu, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) per Kamis (20/2) pukul 12.00 WITA. Penurunan ini didasarkan pada pengamatan visual dan kegempaan dalam periode 14-20 Februari 2025 yang menunjukkan penurunan aktivitas vulkanik.

Meski demikian, masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki tetap diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari pusat erupsi serta sektoral barat daya hingga timur laut sejauh 6 km. Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, khususnya di wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klantano, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote jika terjadi hujan deras.

BNPB terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan masyarakat di daerah rawan bencana.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: