Selasa, 04 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Update Terbaru Banjir Tangsel, 1.000 Kepala Keluarga Terkena Dampak

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 04 Maret 2025 | 14:52 WIB
Banjir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terjadi sejak Senin malam hingga Selasa (4/3/2025). (Foto/BNPB)
Banjir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terjadi sejak Senin malam hingga Selasa (4/3/2025). (Foto/BNPB)

BeritaNasional.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, mengatakan sekitar 1.000 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di wilayah tersebut.

Komandan Pleton (Danton) Satgas BPBD Tangsel Dian Wiryawan menjelaskan ribuan KK yang terdampak tersebar di 11 titik banjir di Tangsel  pada Selasa (4/3/2025).

Menurut dia, hingga saat ini, terdapat empat lokasi yang masih tergenang air. Perumahan Maharta menjadi wilayah yang paling parah terdampak.

"Alhamdulillah dari 11 titik, kini tinggal 4 yang belum surut. Lokasi tersebut meliputi Jalan Ceger Taman Mangu, Kavling Bulak Pondok Kacang Timur, Komplek Maharta, serta Puri Bintaro Indah Jombang. Dari keempatnya, yang terdampak paling parah adalah Maharta," ujarnya yang dikutip dari Antaranews pada Selasa.

Dian menjelaskan, di Perumahan Maharta, terdapat ratusan kepala keluarga yang terdampak banjir. Sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Terdampak kurang lebih ada 1.000 KK dan 700 rumah. Selain hujan deras, banjir ini juga disebabkan oleh meluapnya Kali Serua," jelasnya.

Sementara itu, wilayah Pasar Ceger di Tangerang Selatan terpaksa ditutup akibat genangan air yang mencapai 30-40 sentimeter, termasuk di area pasar.

"Hujan turun sejak pukul 22.00 WIB dan tidak berhenti. Banjir mulai terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Barang dagangan seperti baju dan jilbab ikut terkena dampak, sehingga kami berusaha membersihkan yang masih bisa diselamatkan," kata Nia, salah satu pedagang di Pasar Ceger.

Ia menambahkan kejadian banjir yang merendam pasar ini merupakan pengalaman pertama sejak ia berjualan di lokasi tersebut.

"Menurut informasi dari pengelola, pasar sementara ditutup. Toko saya kemungkinan akan tutup selama tiga hari. Sejak 2012 saya berjualan di sini, baru kali ini banjir masuk ke dalam pasar, biasanya hanya terjadi di jalan saja," jelasnya.

Nia juga mengungkapkan bahwa para pedagang mengalami kerugian akibat banjir ini karena barang dagangan mereka basah.

"Kerugian tentu ada, tapi barang yang basah masih bisa dibersihkan dan dijemur. Untungnya, tidak banyak lumpur sehingga masih bisa diselamatkan," tandasnya.

Sumber: Antaranewssinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: