Rano Karno Buka Suara Soal Pengurus RW 02 Jembatan Lima yang Minta THR

BeritaNasional.com -  Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno buka suara soal adanya pengurus RW 02 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, yang meminta THR kepada perusahaan-perusahaan di wilayahnya.

Rano mengatakan, hal tersebut merupakan suatu tindakan yang salah dan tidak boleh dilakukan.

"Ya pasti itu nggak boleh ya," kata Rano kepada wartawan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

Meski demikian, Rano mengaku tak akan menegur para pengurus RW tersebut. Sebab, hal itu merupakan kesalahan yang sangat jelas.

"Kalau itu sih nggak usah pakai surat peringatan, itu sudah salah itu sih," ujar Rano.

Namun, Rano mengungkapkan bahwa para pengurus RW sebetulnya boleh meminta THR kepada para pengusaha, asalkan nominal yang diminta masuk akal.

"Kalau itu nggak usah diimbau. Cuma kita mesti paham. Mohon maaf nih, RT/RW saya juga mengeluarkan surat edaran, untuk apa? Misalnya untuk Lebaran satpam. Itu juga normal, tapi juga ada ketentuan," tegas Rano.

"Jangan gila-gilaan, nggak boleh itu. Kayak petugas sampah. Di kompleks-kompleks pasti begitu. Pasti di-collect (untuk THR) begitu," tambahnya.

Sebelumnya, viral di media sosial surat edaran permintaan THR dari RW tersebut. Foto itu diunggah akun Instagram @jakbarviral.

"Sebagaimana biasa, seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap menjelang Idul Fitri, kami Pengurus RW beserta jajaran akan menarik dana Tunjangan Hari Raya bagi pengguna jasa parkir 'Laksa Street', yang mana dana tersebut akan kami alokasikan untuk anggota Linmas juga kepengurusan RW di wilayah kami," tulis surat tersebut.

"Adapun besar dana Tunjangan Hari Raya tersebut sebesar Rp 1.000.000 per perusahaan. Pengumpulan dana tersebut terakhir satu minggu sebelum Idul Fitri," tambahnya.