Jumat, 21 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Kakorlantas Polri Jelaskan Penerapan Contraflow dan One Way saat Mudik Lebaran

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 20 Maret 2025 | 19:30 WIB
Ilustrasi mudik lebaran (Beritanasional/Elvis)
Ilustrasi mudik lebaran (Beritanasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryo Nugroho menjelaskan terkait persiapan penerapan rekayasa lalu lintas contraflow, dam one way yang akan diterapkan ketika arus mudik lebaran dimulai.

Menurutnya, penerapan contraflow akan bergantung pada peningkatan rasio kendaraan. Dengan rumusan ketika pada KM 50 sudah mulai melintas 5.500 kendaraan per jam, maka harus diberlakukan contraflow.

“Itu harus dilakukan contraflow arah mudik 1 lajur, karena jika tidak dilakukan contraflow, visi rasio daripada panjang jalan tol, lebar dan jumlah kendaraan itu tidak mampu,” kata Agus dikutip, Kamis (20/3/2025).

Kemudian ketika lebih dari 5.500 kendaraan setiap jamnya, maka penerapan contraflow akan diperluas untuk dua lajur. Karena bila tidak, maka akan terjadi kepadatan yang mengular sampai rest area.

Sementara ketika rasio kendaraan setiap jam telah mencapai 6.200 kendaraan, one way nasional akan diterapkan. One way akan diterapkan kembali dari KM 70 hingga KM 414.

"Kapan harus dilakukan? Ketika Tol Cikatama itu jumlahnya 6.200 per jam. Apabila tidak dilakukan one way, tentu kapasitas tol tidak akan mampu dengan bangkitan arus yang cukup deras," ujarnya.

Namun, lanjutnya, one way arus mudik dan arus balik kali ini akan dimodifikasi. Modifikasi tersebut berkaitan dengan pembukaan beberapa ruas tol, termasuk di Cisandau dan Ciperna.

"Tahun ini, hasil koordinasi stakeholder khususnya Jasamarga dan tata kelola jalan tol, kami akan buka Tol Cisondong, jadi yang arah Semarang nanti akan kita lepas, tahun lalu belum. Teknis sudah kami latihkan. 

“Kemungkinan nanti sudah tidak ada lagi dobrak. Dobrak itu hanya dilakukan saat emergency, tetapi kemarin karena sisi kanan A dan B tidak imbang, sehingga dia akan pindah ke jalur B, sehingga terjadi dobrak. Nah ini dengan kita alirkan di Cisandau dan Ciperna, itu akan isi jalur A dan B. Nanti A dan B kalau dilihat dari udara akan imbang," sambungnya.

Adapun, rekayasa lalin contraflow hingga one way yang sama juga akan berlaku pada arus balik. Dengan rencana baru dari tahun sebelumnya, mengeluarkan kendaraan di Tegal, supaya arus menuju Jakarta akan imbang apabila dilakukan one way.

"Untuk arus balik, arus balik juga demikian, kita tidak bisa tentukan dan prediksi, ketika nanti di KM 67, itu sudah 5.500, sama, teorinya sama, akan kita lakukan contraflow arus balik sampai KM 47. Dari KM 70-47. Termasuk apakah lajur 1 atau lajur 2, tergantung, apabila di Km 67 terhitung jumlahnya 6.400, itu harus kita contraflow lajur 2,” jelasnya.

“Ini ada hitung hitungannya sehingga tak bisa diprediksi. Ketika visi rasio kendaraan yang melintasi tol ke Jakarta itu sudah sampai 6.400-7.400, jika 7.500 itu nanti akan one way lajur 3, one way sama, tahun ini juga dari KM 414 Kalikangkung sampai KM 70," lanjut Agus.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: