Ini Susunan Direksi dan Komisaris XLSmart, Arsjad Rasjid dan Retno Marsudi Jadi Komisaris

BeritaNasional.com - Pemegang saham PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom telah memberikan persetujuan untuk menggabungkan ketiga perusahaan tersebut, yang menghasilkan pembentukan entitas baru bernama XLSmart.
Keputusan tersebut diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung pada Selasa (25/3/2025) di Hotel JW Marriot, Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, pemegang saham juga menyetujui susunan dewan komisaris dan direksi XLSmart. Di antara nama-nama yang terpilih, Arsjad Rasjid diangkat sebagai Presiden Komisaris, sementara Retno Marsudi, mantan Menteri Luar Negeri, masuk sebagai Komisaris Independen.
"Kami sangat antusias dengan langkah ini, langkah ini akan menciptakan perusahaan telekomunikasi yang lebih kompetitif dan inovatis. Dangan menggabungkan keunggulan XLAxiata dan Smarttfren, kami berkomitmen meningkatkan pengalaman pelanggan, memperluas jaringan dan membawa layanan digitl ayng lebih erkualitas bagi masyarakat," Kata Rajeecv Sethi, CEO XL Smart.
Berikut adalah susunan lengkap dewan komisaris dan direksi XLSmart:
Direksi XLSmart
- Presiden Direktur & CEO: Rajeev Sethi
- Direktur & Chief Financial Officer: Antony Susilo
- Direktur & Chief Technology Officer: Shurish Subbramaniam
- Direktur & Chief Commercial Officer: David Arcelus Oses
- Direktur & Chief Regulatory Officer: Merza Fachys
- Direktur & Chief Information Officer: Yessie D. Yosetya
- Direktur & Chief Enterprise and Strategic Relationships: Andrijanto Muljono
- Direktur & Chief Strategy and Home: Feiruz Ikhwan
- Direktur & Chief Human and Resources Officer: Jeremiah Ratadhi
Dewan Komisaris XLSmart
- Presiden Komisaris: Arsjad Rasjid
- Komisaris: Vivek Sood
- Komisaris: L. Krisnan Cahya
- Komisaris: Nik Rizal Kamil
- Komisaris: Sean Quek
- Komisaris: David R. Dean
- Komisaris Independen: Retno Lestari Priansari Marsudi
- Komisaris Independen: Robert Pakpahan
- Komisaris Independen: Willem Lucas Timmermans
Sebagai catatan, langkah pengabungan perusahaan ini juga telah mendapatkan persetujuan dari regulator yaitu Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta persetujuan secara prinsip dari kementerian Komunikasi dan Digital.
Merger ini pun tercatan dalam angka:
-
Nilai Gabungan pra-sinergi: RP 104 triliun (US$ 6,6 bilion)
-
Nilai sinergi pra pajak: US$300-400 juta/tahun
-
Proyeksi pendapatan proforma: Rp 45,8 triliun (US$ 2,9 bilion)
-
EBITDA: Rp 22,5 triliun
-
Total pelanggan gabungan: 94,5 juta
-
pangsa-pasar gabungan: 25 persen
9 bulan yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 17 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu