Leluconnya Bikin Sakit Hati Politikus, Komedian India Enggan Minta Maaf

BeritaNasional.com - Komedian ternama India, Kunal Kamra, menolak menyampaikan permintaan maaf setelah materi lawakannya dalam sebuah acara stand-up comedy memicu kemarahan para pendukung seorang politikus berpengaruh di negara bagian Maharashtra, India.
Dilansir dari BBC News pada Rabu (26/3/2025), materi lawakan yang beberapa di antaranya menyasar Wakil Kepala Menteri Negara Bagian Eknath Shinde dengan cepat menyebar luas di media sosial (medsos).
Anggota Partai Shiv Sena yang kini dipimpin oleh Shinde melakukan perusakan di sebuah hotel di Mumbai, ibu kota Maharashtra, yang menjadi lokasi acara komedi tersebut.
Selain itu, laporan polisi telah diajukan terhadap Kamra. Bukan hanya itu, sejumlah politisi dari koalisi yang berkuasa di negara bagian itu mendesak sang komedian untuk meminta maaf.
Menanggapi situasi ini, Kamra mengeluarkan pernyataan pada Senin (24/3/2025) malam yang menegaskan kesiapannya untuk kooperatif dan menerima konsekuensi hukum.
"Saya siap bekerja sama dengan polisi dan pengadilan untuk tindakan hukum apa pun yang diambil," ungkapnya yang dikutip dari BBC News pada Rabu.
Kamra tidak akan bersembunyi dan siap mempertanggungjawabkan leluconnya.
"Sejauh yang saya ketahui, tidak melanggar hukum untuk mengolok-olok pemimpin kita dan sirkus yang merupakan sistem politik kita," tandas Kamra.
Sementara itu, ia mempertanyakan keadilan penegakan hukum terhadapnya.
"Tetapi apakah hukum akan diterapkan secara adil dan setara terhadap mereka yang menganggap vandalisme adalah respons yang tepat saat merasa tersinggung oleh sebuah lelucon?" ungkapnya.
Pihak kepolisian telah menangkap 12 orang terkait aksi perusakan di hotel yang juga dikenal sebagai lokasi sebuah klub komedi. Kendati demikian, mereka kemudian dibebaskan dengan jaminan.
Di tengah meningkatnya kontroversi, Eknath Shinde menyatakan bahwa dirinya tidak mendukung tindakan vandalisme tersebut.
"Orang lain juga harus menjaga standar tertentu. Ada kebebasan berekspresi. Kami memahami sindiran. Namun, harus ada batasnya," kata Shinde.
Diketahui, Kunal Kamra sendiri merupakan figur populer dalam dunia komedi India. Satire politik dan pertunjukan stand-up-nya telah ditonton jutaan kali di berbagai platform media sosial.
Dalam acara terbarunya yang bertajuk "Naya Bharat" (India Baru), Kamra menyinggung peristiwa pembelotan Shinde pada 2022 dari Partai Shiv Sena yang lama yang memicu gejolak politik di tingkat negara bagian.
Langkah Shinde tersebut mengakibatkan perpecahan dalam tubuh Partai Shiv Sena.
Komisi Pemilihan Umum India kemudian mengakui kelompok Shinde sebagai faksi "asli" dari Shiv Sena.
Saat ini, partai tersebut menjadi bagian dari koalisi pemerintahan di Maharashtra bersama dengan Partai Bharatiya Janata (BJP) dan Partai Kongres Nasionalis.
Dalam pertunjukannya, Kamra membawakan parodi sebuah lagu Bollywood yang secara implisit menyebut Shinde sebagai seorang pengkhianat yang memicu kemarahan para pendukungnya.
Meskipun waktu pasti perekaman acara di hotel tersebut belum jelas, reaksi terhadapnya terjadi dengan cepat pada minggu ini.
Setelah insiden perusakan oleh pekerja Shiv Sena, Studio Habitat yang sering menjadi tempat penyelenggaraan pertunjukan komedi tunggal mengumumkan penutupan hingga menemukan cara terbaik untuk menyediakan wadah bagi kebebasan berekspresi tanpa membahayakan diri sendiri dan properti mereka.
Selain itu, Badan Kotamadya Brihanmumbai, otoritas sipil Mumbai, juga melakukan pembongkaran sejumlah bangunan di hotel tersebut dengan alasan adanya dugaan pelanggaran bangunan.
Kepala Menteri Maharashtra, Devendra Fadnavis, yang berasal dari BJP, turut mengkritik Kamra dan mendesaknya untuk meminta maaf.
"Tidak seorang pun dari kami yang menentang kebebasan berbicara. Kami mendukung sindiran atau bahkan sindiran politik dan kami tidak menggambarkannya secara berbeda," tegasnya.
Fadnavis maupun Shinde menuding Kamra berbicara mewakili pihak oposisi. Seorang anggota parlemen dari partai Shinde bahkan menyampaikan dalam sebuah video bahwa para pekerja Shiv Sena akan mengejar Kamra di seluruh India dan ia akan dipaksa meninggalkan negara tersebut.
Sejumlah pemimpin oposisi telah menunjukkan dukungan mereka kepada Kamra. Uddhav Thackeray, ketua partai Shiv Sena (UBT) yang merupakan faksi lama Shinde menyatakan bahwa Kamra tidak melakukan kesalahan apa pun.
"Dia menyatakan fakta dan menyuarakan opini publik," ujarnya.
9 bulan yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu