Minggu, 30 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Hingga H-5 Lebaran 2025, Pengguna Moda Transportasi Umum Naik 10 Persen

Oleh: Tarmizi Hamdi
Kamis, 27 Maret 2025 | 05:00 WIB
H-5 menjelang Lebaran pemudik mulai berdatangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (26/3/2025). (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
H-5 menjelang Lebaran pemudik mulai berdatangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (26/3/2025). (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Lima hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025, pergerakan masyarakat yang hendak mudik ke kampung halaman terus menunjukkan peningkatan signifikan.

Hampir seluruh moda transportasi mengalami lonjakan penumpang, yang berimbas pada kepadatan di sejumlah titik transportasi utama dan ruas jalan tol.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Rahardjo, mengungkapkan data terkini dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu.

Menurut dia, secara kumulatif sejak H-10 hingga H-6 Lebaran (21-25 Maret 2025), jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum mencapai 4.510.256 orang. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 10,30% dibandingkan periode yang sama pada angkutan Lebaran tahun sebelumnya (2024).

Meskipun demikian, Budi mencatat adanya penurunan harian pada H-6 atau 25 Maret 2025, di mana jumlah keberangkatan penumpang angkutan umum tercatat sebanyak 822.958 orang atau turun 16,49% dibandingkan H-6 Lebaran 2024.

"Pergerakan pemudik yang telah terjadi sejak H-10 s.d. H-6, terus mengalami fluktuasi dengan kecenderungan terus naik. Hal ini perlu menjadi kewaspadaan pemudik dan jika perlu dapat melakukan mudik lebih awal dengan memanfaatkan Work From Anywhere (WFA) untuk menghindari puncak arus mudik yang diprediksi akan terjadi pada Kamis s.d. Minggu ini," ujar Budi dalam keterangann resminya yang diterima di Jakarta pada Rabu (26/3/2025). 

Peningkatan paling mencolok terlihat pada pengguna angkutan penyeberangan yang melonjak hingga 40,13% atau sebanyak 954.627 penumpang dibandingkan Lebaran 2024.

Moda transportasi kereta api juga mengalami kenaikan signifikan dengan 1.474.941 penumpang atau naik 13,27%.

Angkutan udara mencatat kenaikan jumlah keberangkatan penumpang sebesar 7,41% atau sebanyak 1.184.530 penumpang, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.

Sementara itu, pengguna bus juga mengalami peningkatan sebesar 4,18% dengan total 682.720 penumpang.

Sebaliknya, penurunan justru terjadi pada angkutan kapal laut yang mengalami penurunan sebesar 38,58% atau sebanyak 213.438 penumpang dibandingkan periode yang sama pada Lebaran 2024.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa peningkatan jumlah pemudik tidak hanya terjadi pada pengguna angkutan umum, tetapi juga pada kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, yang melintasi jalan arteri Jabodetabek maupun jalan tol Jakarta.

"Kenaikan ini tidak hanya terjadi pada pemudik dengan angkutan umum, namun juga pemudik dengan kendaraan pribadi. Kenaikan signifikan terjadi pada pemudik dengan kendaraan Gol 1 melalui jalan tol yang mencapai 561.609 kendaraan atau ekuivalen dengan 2.808.045 orang atau naik 18,06% dibandingkan tahun lalu," lanjutnya.

Data dari Posko Angleb 2025 menunjukkan adanya penurunan pengguna mobil yang keluar Jabodetabek melalui jalan arteri sebesar 8,62% atau sebanyak 1.757.745 orang pada periode H-10 hingga H-6 (21-25 Maret 2025).

Penurunan juga terjadi pada pengguna sepeda motor yang keluar Jabodetabek melalui jalan arteri sebesar 15,51% atau sebanyak 2.250.298 orang pada periode yang sama.

"Dengan kenaikan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memperhatikan aspek keselamatan dan memperhatikan waktu-waktu yang sesuai untuk melakukan perjalanan mudik. Selain itu, bagi pemudik dengan kendaraan umum dapat memperhatikan informasi mengenai pemberlakuan kebijakan rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way," pungkas Budi.

Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 beroperasi selama 24 jam dalam 22 hari, mulai dari 21 Maret hingga 11 April 2025. Posko ini melibatkan berbagai instansi terkait selain Kementerian Perhubungan, termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Pariwisata, Korlantas Polri, Basarnas, BMKG, KNKT, PT. Jasa Marga (Persero), Astra Infra Toll Nusantara, PT. Jasa Raharja (Persero), PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT. Kereta Api Indonesia (Persero), PT. KCIC, PT. PELNI (Persero), PT. Angkasa Pura Indonesia, Perum LPPNPI/AirNav, Senkom Mitra Polri, RAPI, dan ORARI.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: