Ada Konflik Militer di Myanmar, TNI Pastikan Tak Pengaruhi Pengiriman Bantuan Indonesia

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 01 April 2025 | 17:30 WIB
Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi saat diwawancarai. (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)
Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi saat diwawancarai. (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)

BeritaNasional.com - Pengiriman bantuan dari pemerintah Indonesia ke Myanmar setelah dilanda gempa masih terus berlangsung dan berjalan sesuai rencana. Meskipun, negara tersebut tengah mengalami konflik Militer.

Hal itu dipastikan Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi ketika ditanya kondisi di Myanmar seiring pengiriman bantuan yang diberangkatkan Indonesia pada Selasa (1/4/2025) pagi.

“Kemarin rapat dengan Menko PMK sendiri kedutaan besar kita yang ada di Myanmar termasuk juga informasi dari atase pertahanan kita yang ada di Myanmar. Ya saat ini memang meski ada konflik di Myanmar tetap tidak mempengaruhi bantuan kemanusiaan,” kata Kristomei kepada awak media.

Sebab, Kristomei menegaskan bantuan ini bersifat kemanusiaan. Jadi, tidak ada alasan bagi Indonesia tidak mengirim bantuan meski negara tersebut sedang diterpa konflik internal. 

“Jadi, bukan karena ada konflik kita nggak ngirim, tidak. Itu juga tempat-tempat konflik di Myanmar tidak seluruh ada konflik. Sama kayak di Indonesia, misalnya konflik di Papua, tapi di Jakarta aman-aman saja,” katanya.

“Jadi, keamanan Mandalay dan Naypyidaw kemarin tidak ada permasalahan berdasarkan asesmen kedutaan besar kita di Myanmar yang disampaikan kepada Panglima TNI. Dan, mereka membutuhkan bantuan dari luar negeri,” sambungnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memastikan pemerintah telah berkoordinasi dengan pihak di Myanmar dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ini.

“Tentu saja kita sebelum menentukan tim-tim yang tadi saya sebutkan, yang pertama kan harus koordinasi. Dan kita juga bergerak atas permintaan. Itu negara Myanmar ini kan sementara ya, dikuasai oleh junta militer,” tuturnya

“Sehingga tentu saja hubungan diplomatiknya tidak sama seperti negara-negara yang tidak dalam kondisi seperti itu. Tetapi dari pemerintah Myanmar yang junta militer sudah mengirimkan permintaan bantuan,” tambahnya.

Karena telah ada permintaan, Suharyanto mengatakan seharusnya pengiriman bantuan tidak ada masalah. Sebab, telah sesuai dengan apa yang dibutuhkan sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan.

“Sehingga itu terus disikapi oleh kementerian luar negeri, berkoordinasi, dan kita bisa masuk ke sana, mereka tangan terbuka karena memang menunggu bantuan dari Indonesia,” tuturnya.

Sekadar informasi,pemerintah Indonesia telah secara bertahap mengirimkan bantuan berupa logistik, peralatan shalter, Tim SAR, dan Tim Medis ke Myanmar pasca dilanda gempa yang menelan korban 2.056 jiwa.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: