Jepang Desak Trump Tinjau Kebijakan Tarif yang Memberatkan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 08 April 2025 | 04:00 WIB
Trump berlakukan tarif AS (Foto/X Donald J Trump)
Trump berlakukan tarif AS (Foto/X Donald J Trump)

BeritaNasional.com - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan jika diperlukan, dirinya bersedia kembali bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump guna membahas kebijakan tarif.

Ishiba mengatakan, dia akan menegaskan bahwa Jepang tidak melakukan praktik perdagangan yang tidak adil.

“Kita harus menyampaikan secara menyeluruh apa yang akan kita lakukan,” ujar Ishiba dalam rapat komite parlemen saat ditanya soal kemungkinan kunjungannya ke Amerika Serikat. Ia menekankan bahwa investasi Jepang telah berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja di AS.

“Kita harus dengan jelas menegaskan bahwa Jepang tidak melakukan tindakan yang merugikan,” lanjutnya, merujuk pada pernyataan Trump sebelumnya yang menuduh mitra dagang AS “memeras” negara tersebut, sebagaimana terlihat dari defisit perdagangan yang besar.

Pernyataan Ishiba muncul di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan tarif timbal balik Trump yang luas, termasuk terhadap Jepang, akan berdampak signifikan pada perekonomian Jepang yang bergantung pada ekspor. Langkah itu bahkan telah memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham Jepang dan AS.

Ishiba berjanji akan melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tarif AS tidak berdampak buruk terhadap pembiayaan dan lapangan kerja, khususnya di sektor usaha kecil Jepang.

Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan dalam konferensi pers rutin bahwa pemerintah Jepang akan “terus memantau secara cermat perkembangan ekonomi dan pasar keuangan di dalam dan luar negeri dengan rasa urgensi tinggi” dan berkomitmen untuk “melakukan segala yang bisa dilakukan” dalam pengelolaan kebijakan ekonomi dan fiskal.

Indeks saham acuan Nikkei sempat anjlok hampir 3.000 poin pada Senin, mendorong Menteri Keuangan Katsunobu Kato mengimbau para investor untuk tetap “tenang.”

Ishiba memerintahkan Kato agar memantau ketat pasar keuangan dan mengambil langkah responsif yang sesuai. Arahan itu disampaikan dalam pertemuan langka kabinet pada Minggu yang juga dihadiri oleh Hayashi dan Menteri Revitalisasi Ekonomi Ryosei Akazawa.

Meski Ishiba sebelumnya juga menyampaikan keinginannya untuk melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Trump, menurut Kato, isu tersebut belum dibahas dalam pertemuan tersebut.

Sementara itu, Trump tampaknya tidak terganggu oleh gejolak pasar saham global. Dalam pernyataannya kepada wartawan di dalam penerbangan pesawat kepresidenan Air Force One pada Minggu, ia mengatakan, “Saya tidak ingin apa pun jatuh, tapi kadang-kadang Anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu.”

Sebagai bagian dari kebijakan tarif agresifnya, Trump pada Rabu (2/4) lalu mengumumkan tarif timbal balik terhadap semua mitra dagang dengan bea dasar sebesar 10 persen, dan Jepang dikenai tarif tambahan sehingga total menjadi 24 persen dan itu memberatkan Jepang.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: