Gempa di Myanmar: Pertempuran Masih Terjadi Meskipun Gencatan Senjata Diumumkan

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 08 April 2025 | 06:40 WIB
Suasana Gempa Myanmar. (Foto/UN)
Suasana Gempa Myanmar. (Foto/UN)

BeritaNasional.com -  Pertempuran dilaporkan masih terjadi di Myanmar meskipun pihak junta militer dan kelompok pemberontak telah mengumumkan gencatan senjata sementara untuk mendukung upaya bantuan gempa bumi.

Hingga Jumat lalu, militer dilaporkan telah melakukan sedikitnya 14 serangan sejak gencatan senjata diumumkan, menurut laporan yang diterima oleh kantor Hak Asasi Manusia PBB.

Militer menuduh dua kelompok pemberontak dalam aliansi yang mengumumkan gencatan senjata tersebut melakukan serangan. Salah satu kelompok menyatakan bahwa pertempuran terjadi sebagai tanggapan terhadap "serangan" oleh militer.

Juru bicara Dewan Militer Mayor Jenderal Zaw Min Tun mengeluarkan pernyataan umum yang mengatakan "kami akan merespons jika pangkalan militer diserang tanpa alasan," katanya, seperti dikutip dari BBC, Selasa (8/4/2025).

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Türk, mendesak penghentian semua operasi militer dan fokus pada membantu mereka yang terdampak gempa serta memastikan akses yang tidak terhambat bagi organisasi kemanusiaan" setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter yang terjadi pada 28 Maret lalu.

Perang saudara telah berlangsung antara junta yang merebut kekuasaan melalui kudeta pada 2021 dan milisi etnis serta pasukan perlawanan di seluruh negeri.

Dewan militer mengumumkan gencatan senjata selama 20 hari pada 2 April, setelah aliansi yang terdiri dari tiga kelompok pemberontak mengumumkan hal yang sama.

Jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar tercatat mencapai 3.564 jiwa. Sebanyak 5.012 orang mengalami luka-luka, dan 210 orang masih hilang.

Lebih dari seminggu setelah gempa, petugas penyelamat dilaporkan masih menemukan korban di reruntuhan bangunan yang runtuh di Mandalay selama akhir pekan, menurut laporan media negara.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: