Stafsus Gubernur Jakarta Klarifikasi Polemik Rute Gowes Silaturahride with Mas Pram: Itu Usulan Komunitas Sepeda

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 16 April 2025 | 15:15 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (BeritaNasional/Lydia)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (BeritaNasional/Lydia)

BeritaNasional.com -  Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik Chico Hakim buka suara mengenai polemik acara gowes bersama Gubernur Pramono Anung yang bertajuk "Silaturahride with Mas Pram", yang akan digelar pada Sabtu (19/4/2025).

Sebagai informasi, sejumlah komunitas pesepeda menolak kegiatan ini karena rencana Pramono untuk melintasi Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca, yang secara aturan tidak boleh dilintasi oleh pesepeda.

Bahkan, Pramono berencana menutup JLNT ini agar hanya rombongan gowes yang dapat melintas.

Chico mengatakan bahwa Pramono tidak terlibat dalam pemilihan rute tersebut. Menurut Chico, rute tersebut adalah usulan dari komunitas sepeda.

"Acara dan pemilihan rute kan sepenuhnya usulan dari komunitas sepeda, itu bukan inisiatif gubernur. Itu dulu yang pertama ya," kata Chico kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

Chico menambahkan, Pramono hanya memfasilitasi acara tersebut dan menjadikan Balai Kota sebagai titik awal dan akhir keberangkatan.

"Gubernur hanya memfasilitasi sebagai pemimpin administrasi Pemprov, memfasilitasi Balai Kota sebagai tuan rumah dan tempat start serta finish," ujar Chico.

Lebih lanjut, Chico pun mendorong awak media untuk bertanya langsung kepada Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, terkait alasan pemilihan rute tersebut.

"Nah, terkait dengan rute yang sekarang disepakati, bisa tanya langsung ke Kadishub ya, sudah itu saja. Jadi intinya kalau soal gubernur begitu," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah komunitas pesepeda yang tergabung dalam Koalisi Mobilitas Berkelanjutan (KMB) menentang kegiatan Silaturahride ini.

Selain rencana penutupan jalan di akhir pekan, rute gowes yang akan dilalui Pramono melalui Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca menjadi sumber kritik dari KMB.

Adapun KMB ini terdiri dari Bike to Work (B2W) Indonesia, Road Safety Association, Koalisi Pejalan Kaki, dan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal.

Presiden B2W Indonesia, Hendro Subroto, mengatakan pihaknya awalnya diundang oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta pada Kamis (10/4/2025) untuk membahas acara gowes bersama Pramono.

Namun, ternyata acara tersebut hanya sosialisasi terkait Silaturahride with Mas Pram dan tidak ada ruang untuk diskusi.

"Bukannya berdiskusi, kami justru menjadi penonton presentasi konsep yang sudah matang dan siap saji. Apalagi yang disajikan membuat kami kaget, acara bersepeda itu akan melalui JLNT Casablanca, bahkan dua kali putaran," kata Hendro dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (16/4/2025).

Saat itu, lanjut Hendro, pihaknya langsung menyampaikan penolakan keras terhadap penggunaan JLNT Casablanca sebagai rute sepeda dalam acara itu.

"Penolakan ini bukan tanpa dasar. Regulasi yang ada sudah sangat jelas melarang sepeda melintas di JLNT, bukan karena sepeda tak penting, tetapi karena keselamatan harus didahulukan," ujar Hendro.

"Ironisnya, bahkan Dinas Perhubungan pun awalnya tidak merekomendasikan rute ini karena alasan hukum dan keselamatan. Tapi entah karena tekanan politis atau demi silaturahmi yang terlalu mengalir, sikap itu mendadak melunak," tambahnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: