Waspadalah, Begini Ciri-ciri Perilaku NPD

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 22 April 2025 | 04:00 WIB
Ciri orang NPD (Foto/Pixabay)
Ciri orang NPD (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Pernahkah Anda menjumpai seseorang yang terkesan sangat percaya diri, hobi memamerkan pencapaian, namun tampak tidak peka terhadap perasaan orang lain? Atau mungkin seseorang yang merasa dirinya lebih unggul dari siapa pun dan selalu menuntut perlakuan istimewa? 

Jika ya, bisa jadi orang tersebut menunjukkan gejala dari Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik.

NPD merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan superior yang berlebihan, kebutuhan konstan akan pengakuan, serta kurangnya empati terhadap orang lain.

Orang dengan kondisi ini sering kali kesulitan menjalin hubungan interpersonal yang sehat, baik dalam kehidupan pribadi, sosial, maupun profesional. Gangguan ini umumnya mulai tampak sejak remaja atau awal masa dewasa.

Lalu apa saja ciri-ciri perilaku NPD yang perlu diwaspadai

1. Menilai diri sendiri terlalu tinggi
Penderita NPD cenderung memiliki penilaian diri yang sangat tinggi secara tidak realistis, dan sering membandingkan diri dengan orang lain secara berlebihan.

2. Merasa superior tanpa alasan yang jelas
Mereka menganggap diri lebih unggul dari orang lain, meskipun tidak memiliki pencapaian yang setara untuk mendukung perasaan tersebut.

3. Melebih-lebihkan prestasi dan kemampuan
Pencapaian dan bakat yang dimiliki kerap dibesar-besarkan demi mendapatkan kekaguman atau pengakuan dari orang sekitar.

4. Meyakini diri sebagai individu istimewa
Orang dengan NPD percaya bahwa hanya orang-orang “selevel” dan sama luar biasanya dengan dirinya yang dapat memahami mereka secara utuh.

5. Berfantasi tentang kesempurnaan
Pikiran mereka sering kali dipenuhi dengan khayalan mengenai kesuksesan besar, kekuasaan, kecerdasan luar biasa, daya tarik fisik, atau pasangan ideal yang sempurna.

6. Selalu ingin dipuji dan dikagumi
Mereka menunjukkan kebutuhan konstan untuk dikagumi dan dipuji, serta merasa tidak nyaman jika tidak menjadi pusat perhatian.

7. Merasa istimewa dan ingin perlakuan khusus
Mereka yakin bahwa mereka pantas mendapatkan perlakuan istimewa dan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar diterima.

8. Memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi
Dalam menjalin hubungan, penderita NPD cenderung bersikap manipulatif dan memanfaatkan orang lain demi mencapai tujuan pribadi.

9. Kurangnya empati
Mereka sulit merasakan atau memahami perasaan, kebutuhan, dan perspektif orang lain, serta kurang menunjukkan kepedulian terhadap sekitar.

10. Rasa iri atau menuduh orang lain iri
Penderita NPD sering merasa iri terhadap orang lain, atau justru mengira bahwa orang lain iri terhadap dirinya.

11. Perilaku arogan dan sombong
Mereka dapat menunjukkan sikap merendahkan, menyombongkan diri, dan meremehkan orang lain, terutama mereka yang dianggap tidak selevel.

Mengapa ciri-ciri ini bisa muncul?

Ciri-ciri di atas tidak muncul begitu saja. Meskipun penyebab pasti dari NPD belum diketahui secara pasti, para ahli psikologi meyakini bahwa ada beberapa faktor yang turut berperan, antara lain:

Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan gangguan kepribadian serupa dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan NPD.
Pengalaman masa kecil: Trauma emosional, pengabaian, atau kurangnya dukungan dari orang tua saat masa kanak-kanak bisa membentuk pola kepribadian yang narsistik.
Gaya pengasuhan: Anak yang dimanjakan secara berlebihan, selalu dipuji tanpa dasar, atau diasuh secara protektif dapat tumbuh dengan harapan akan perlakuan khusus.
Lingkungan sosial dan budaya: Lingkungan yang sangat menekankan pencapaian pribadi dan individualisme cenderung memicu berkembangnya sifat narsistik.

Apa yang dapat dilakukan?
Jika Anda mengenali gejala NPD pada diri sendiri atau orang terdekat, sebaiknya tidak langsung menghakimi. Gangguan ini memerlukan penanganan profesional yang tepat. Terapi psikologis dapat membantu penderita memahami akar perilaku mereka, meningkatkan kesadaran diri, dan membangun hubungan yang lebih sehat.

Berinteraksi dengan penderita NPD juga menuntut kesabaran. Tetapkan batasan yang jelas, hindari konfrontasi langsung, dan dorong mereka untuk mencari bantuan psikolog bila memungkinkan.

Sumber: Antara

 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: