Menko PMK Tegaskan Komitmen Indonesia Untuk ASEAN yang Inklusif dan Berdaya Saing

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 26 April 2025 | 20:00 WIB
Menko PMK Tegaskan Komitmen Indonesia Untuk ASEAN yang Inklusif dan Berdaya Saing. (Foto/Humas PMK).
Menko PMK Tegaskan Komitmen Indonesia Untuk ASEAN yang Inklusif dan Berdaya Saing. (Foto/Humas PMK).

BeritaNasional.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan komitmen kuat Indonesia untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing di tengah kompleksitas dinamika global.

Hal ini disampaikan dalam 33rd ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council Meeting yang berlangsung di Kuching, Malaysia.

Dalam forum tingkat menteri tersebut, Menko PMK menyoroti sejumlah tantangan global yang dihadapi ASEAN, mulai dari percepatan digitalisasi, krisis iklim, ketegangan geopolitik, hingga perubahan demografi. Ia menekankan pentingnya penguatan kapasitas masyarakat ASEAN, khususnya generasi muda, dalam menghadapi perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).

“Digitalisasi menawarkan peluang besar bagi inovasi dan pertumbuhan yang inklusif. Indonesia menaruh perhatian serius pada penguatan kapasitas berpikir kritis agar kita tidak hanya menjadi pengguna AI yang cerdas, tetapi juga pengembang AI yang unggul,” ujar Pratikno dalam siaran pers dikutip, Sabtu (26/4/2025).

Ia juga menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap tema keketuaan Malaysia di ASEAN 2025, yakni Inclusivity and Sustainability. Menurutnya, tema tersebut sejalan dengan agenda pembangunan nasional Indonesia, Asta Cita. Dalam konteks itu, Indonesia mendorong penguatan ekonomi kreatif sebagai penggerak kewirausahaan budaya dan penciptaan lapangan kerja. Selain itu, Indonesia juga mempromosikan program ASEAN Youth for Digital Action (AYDA) untuk mempersiapkan generasi muda ASEAN di era digital.

Dalam forum tersebut, Indonesia juga kembali menegaskan pentingnya percepatan operasionalisasi pusat-pusat keunggulan ASEAN di bidang sosial dan kemanusiaan, seperti ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) dan ASEAN Coordinating Centre for Transboundary Haze Pollution Control (ACC THPC).

“Kita tidak bisa mengambil risiko menghadapi krisis baru tanpa kesiapsiagaan,” ujar Menko PMK.

Lebih lanjut, Indonesia menyuarakan dukungan penuh terhadap proses aksesi penuh Timor-Leste ke dalam ASEAN. Menko PMK mendorong seluruh negara anggota mempercepat ratifikasi instrumen hukum ASCC agar Timor-Leste dapat berpartisipasi secara bermakna dalam agenda-agenda ASEAN.

Di sela-sela pertemuan, Menko PMK melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia selaku Ketua ASCC saat ini. Dalam pertemuan tersebut dibahas sejumlah isu penting seperti penguatan industri halal, perluasan akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia, serta usulan kerja sama regional untuk mengatasi kejahatan siber dan 

Menko PMK Tegaskan Komitmen Indonesia Untuk ASEAN yang Inklusif dan Berdaya Saing

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan komitmen kuat Indonesia untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing di tengah kompleksitas dinamika global.

Hal ini disampaikan dalam 33rd ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council Meeting yang berlangsung di Kuching, Malaysia, pada 24 April 2025.

Dalam forum tingkat menteri tersebut, Menko PMK menyoroti sejumlah tantangan global yang dihadapi ASEAN, mulai dari percepatan digitalisasi, krisis iklim, ketegangan geopolitik, hingga perubahan demografi. Ia menekankan pentingnya penguatan kapasitas masyarakat ASEAN, khususnya generasi muda, dalam menghadapi perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).

“Digitalisasi menawarkan peluang besar bagi inovasi dan pertumbuhan yang inklusif. Indonesia menaruh perhatian serius pada penguatan kapasitas berpikir kritis agar kita tidak hanya menjadi pengguna AI yang cerdas, tetapi juga pengembang AI yang unggul,” tegasnya.

Menko PMK juga menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap tema keketuaan Malaysia di ASEAN 2025, yakni Inclusivity and Sustainability. Menurutnya, tema tersebut sejalan dengan agenda pembangunan nasional Indonesia, Asta Cita. Dalam konteks itu, Indonesia mendorong penguatan ekonomi kreatif sebagai penggerak kewirausahaan budaya dan penciptaan lapangan kerja. Selain itu, Indonesia juga mempromosikan program ASEAN Youth for Digital Action (AYDA) untuk mempersiapkan generasi muda ASEAN di era digital.

Dalam forum tersebut, Indonesia juga kembali menegaskan pentingnya percepatan operasionalisasi pusat-pusat keunggulan ASEAN di bidang sosial dan kemanusiaan, seperti ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) dan ASEAN Coordinating Centre for Transboundary Haze Pollution Control (ACC THPC).

“Kita tidak bisa mengambil risiko menghadapi krisis baru tanpa kesiapsiagaan,” ujar Menko PMK.

Lebih lanjut, Indonesia menyuarakan dukungan penuh terhadap proses aksesi penuh Timor-Leste ke dalam ASEAN. Menko PMK mendorong seluruh negara anggota mempercepat ratifikasi instrumen hukum ASCC agar Timor-Leste dapat berpartisipasi secara bermakna dalam agenda-agenda ASEAN.

Di sela-sela pertemuan, Menko PMK melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia selaku Ketua ASCC saat ini. Dalam pertemuan tersebut dibahas sejumlah isu penting seperti penguatan industri halal, perluasan akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia, serta usulan kerja sama regional untuk mengatasi kejahatan siber dan perdagangan manusia, khususnya dalam bentuk online scamming.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: