Krisis Pangan di Gaza Makin Parah, PBB Kehabisan Stok karena Israel Blokade Bantuan

BeritaNasional.com - Situasi kemanusiaan di Gaza mencapai titik nadir setelah Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan bahwa seluruh persediaan makanan mereka di wilayah tersebut telah habis.
Dilansir dari BBC News pada Sabtu (26/4/2025), kondisi ini terjadi setelah Israel dilaporkan melakukan blokade terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan selama tujuh minggu terakhir.
Dalam pernyataan resminya, WFP memperingatkan bahwa penyaluran bantuan makanan terakhir telah dilakukan ke dapur-dapur umum.
"Hari ini (waktu setempat), WFP mengirimkan stok makanan terakhirnya ke dapur umum. Dapur-dapur ini diperkirakan akan kehabisan makanan dalam beberapa hari mendatang," demikian bunyi peringatan tersebut yang dikutip dari BBC News pada Sabtu.
Blokade bantuan ini diduga dimulai sejak 2 Maret lalu dan diperparah dengan kembali dilancarkannya serangan Israel dua minggu kemudian pascakegagalan gencatan senjata selama dua bulan.
Israel berdalih tindakan ini bertujuan menekan Hamas agar membebaskan sandera yang masih ditahan.
PBB sendiri menegaskan bahwa Israel memiliki kewajiban berdasarkan hukum internasional untuk menjamin pasokan kebutuhan dasar bagi 2,1 juta warga Palestina di Gaza.
Sebaliknya, Israel menyatakan bahwa pihaknya selalu mematuhi hukum internasional dan membantah adanya kekurangan bantuan.
Kondisi kekurangan pangan ini semakin diperparah dengan penutupan paksa seluruh toko roti yang didukung oleh WFP di Gaza pada akhir Maret lalu akibat menipisnya persediaan tepung terigu dan bahan bakar untuk memasak.
Distribusi paket makanan yang seharusnya mencukupi kebutuhan keluarga selama dua minggu juga dilaporkan telah berhenti.
Data dari PBB menunjukkan bahwa tingkat gizi buruk di Gaza juga meningkat secara signifikan. Pada minggu sebelumnya, salah satu mitra kemanusiaan PBB memeriksa 1.300 anak di wilayah utara Gaza dan menemukan lebih dari 80 kasus gizi buruk akut. Angka ini mengalami lonjakan dua kali lipat dibandingkan minggu-minggu sebelumnya.
Selain krisis pangan, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) juga melaporkan adanya kekurangan drastis dalam persediaan obat-obatan, perlengkapan medis, dan peralatan penting bagi rumah sakit yang kewalahan menangani korban akibat pemboman Israel. Kekurangan bahan bakar juga menghambat produksi dan distribusi air bersih.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menggambarkan situasi di Gaza sebagai situasi yang memilukan. Dia menekankan urgensi untuk mengakhiri blokade bantuan tersebut.
"Blokade bantuan ini harus diakhiri. Kehidupan bergantung padanya," tuturnya.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 19 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 5 jam yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu