WHO Sebut Rekonstruksi Layanan Kesehatan Gaza Butuh Rp116,3 Triliun

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 14:00 WIB
Ilustrasi Jalur Gaza (Foto/Inst Gaza Now)
Ilustrasi Jalur Gaza (Foto/Inst Gaza Now)

BeritaNasional.com - Pembangunan kembali sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza, Palestina, diperkirakan membutuhkan minimal 7 miliar dolar AS (sekitar Rp116,3 triliun), menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Tedros menyatakan pada Kamis bahwa tidak ada rumah sakit di Gaza yang beroperasi secara normal, dan hanya 14 rumah sakit yang masih berfungsi.

Krisis kekurangan obat-obatan, peralatan medis, dan tenaga kesehatan masih melanda Gaza, kata Tedros. Ia juga menyerukan agar negara-negara lain lebih aktif menerima pasien dari Gaza agar mereka bisa memperoleh perawatan medis yang diperlukan.

Menurut WHO, sekitar 15.000 orang di Gaza masih membutuhkan evakuasi medis, termasuk 4.000 anak, sementara 700 orang telah meninggal saat menunggu proses evakuasi.

Sebelumnya, pada 29 September, mantan Presiden AS Donald Trump mengusulkan rencana perdamaian di Gaza yang berisi 20 poin, termasuk gencatan senjata segera dengan syarat pembebasan sandera dalam waktu 72 jam. Rencana ini juga mengusulkan agar Hamas atau kelompok bersenjata Palestina lainnya tidak ikut dalam pemerintahan baru di Gaza, dan wilayah tersebut dikelola oleh komite teknokrat yang diawasi badan internasional di bawah pimpinan Trump.

Pada 9 Oktober, Israel dan Hamas mencapai kesepakatan untuk melaksanakan tahap pertama rencana tersebut sebagai upaya mengakhiri konflik bersenjata yang telah berlangsung dua tahun di Jalur Gaza.

Selanjutnya, pada 13 Oktober, Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani deklarasi gencatan senjata di Gaza. Kesepakatan ini mengharuskan Hamas membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup dan ditahan sejak 7 Oktober 2023, sementara Israel membebaskan 1.718 tahanan Palestina dari Gaza dan 250 tahanan Palestina yang berada di penjara Israel.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: