Novel Baswedan Kritik Pengangkatan Lili Pintauli sebagai Stafsus Walkot Tangsel, Soroti Rekam Jejak Etikanya

BeritaNasional.com - Eks Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku prihatin terkait pengangkatan Lili Pintauli Siregar sebagai Staf Khusus Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Menurut Novel, pemerintah daerah seharusnya menunjukkan komitmen terhadap pemberantasan korupsi dengan memilih staf khusus berintegritas.
Ia juga mengingatkan Lili pernah tersandung pelanggaran etik dan diduga menerima gratifikasi berupa tiket menonton MotoGP Mandalika saat menjabat pimpinan KPK.
“Saya sangat prihatin. Pemerintah daerah (Pemkot Tangsel) berkewajiban menjalankan pemerintahan dengan prinsip good governance,” ujar Novel kepada Beritanasional.com, Selasa (29/4/2025).
Novel menegaskan prinsip pemerintahan bersih sangat penting dimiliki pemerintah daerah agar terhindar dari praktik korupsi.
“Karena itu, integritas mestinya menjadi dasar. Integritas di antaranya bisa dilihat dari rekam jejak,” tuturnya.
Ia menilai Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, bisa merugikan kepentingan masyarakat jika menunjuk staf khusus bermasalah.
“Itu akan merugikan kepentingan Pemerintah Kota Tangsel. Hal ini tentu bertentangan dengan prinsip good governance,” kata Novel.
Ia juga menyoroti Lili memiliki catatan pelanggaran etik serius, dan perbuatannya bahkan bisa dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi meski pernah menjabat pimpinan KPK.
“Tetapi yang bersangkutan justru bermasalah, lalu ditunjuk menjadi staf khusus yang digaji dari uang rakyat. Apakah hal ini pantas?” ucapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie telah menunjuk Lili Pintauli sebagai staf khusus. Ia mulai aktif bekerja sejak Senin (28/4/2025).
"Iya, betul (Lili Pintauli jadi stafsus). Senin kemarin sudah aktif," ujar Benyamin.
Ia mengatakan Lili ditunjuk menjadi staf khusus bidang hukum guna membantu Pemkot Tangsel di bidang yang dikuasai mantan pimpinan KPK tersebut.
"Beliau warga Tangsel dan ahli di bidang hukum. Maka saya minta beliau membantu Pemkot dalam bidang yang beliau kuasai dengan baik," tuturnya.
Terkait rekam jejak Lili yang diduga terlibat dalam kasus gratifikasi tiket MotoGP Mandalika dari PT Pertamina, Benyamin memilih tak mempersoalkannya.
"Saya memandang keahlian beliau di bidang hukum dan pengalamannya saja," katanya.
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu