Menkes Sebut Dokter Tempuh Spesialis Kebanyakan Anak Orang Kaya

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 29 April 2025 | 20:35 WIB
Rapat Kerja Komisi IX dengan Menteri Kesehatan membahas kesehatan. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Rapat Kerja Komisi IX dengan Menteri Kesehatan membahas kesehatan. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com -  Kementerian Kesehatan berencana mengubah sistem pendidikan kedokteran spesialis. Hal ini dilakukan karena pendidikan dokter spesialis selama ini berbiaya mahal sehingga banyak dokter yang kesulitan untuk memenuhi biaya tersebut. 

Selama ini juga para dokter yang melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis harus berhenti bekerja. Kondisi tersebut dinilai tidak sejalan dengan kebutuhan pendidikan yang membutuhkan biaya besar.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin secara gamblang menyebut dokter yang menempuh pendidikan dokter spesialis merupakan anak orang kaya. 

Budi pun ingin kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk membiayai dokter yang menempuh pendidikan spesialis.

"Yang kita ubah juga di sistem pendidikan yang kita punya adalah, mereka dibayar gajinya, ya kita belum bisa sekaligus banyak, tapi kita bekerja sama sama LPDP karena ini orang yang datang dari luar dan dia akan mendapatkan penggantian biaya hidup, jadi kalau awal 5 juta, awal semesternya dia, kemudian kalau madya dapat 7,5 juta sebulan, kemudian tahap 3 yang sudah chief 10 juta," jelasnya saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Kondisi ini sambungnya, menjadi permasalahan serius sehingga dibutuhkan perhatian agar bisa mendapatkan solusi tepat dalam melahirkan tenaga medis yang mumpuni.

"Mereka itu umumnya sudah berkeluarga, sudah bekerja sebagai dokter sudah ada income, kemudian kalau jadi dokter spesialis kan harus berhenti bekerja dengan sistem pendidikan sekarang, mesti ngalamar ke fakultas kedokteran, belajar 4 tahun tidak ada income," kata Budi.


 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: