Bersama Pemprov Jabar, TNI AD Bina Anak Bermasalah Lewat Pendidikan Karakter dan Bela Negara

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 02 Mei 2025 | 22:31 WIB
Ilustrasi anggota TNI AD. (BeritaNasional/Elvis)
Ilustrasi anggota TNI AD. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com -  TNI Angkatan Darat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam sebuah program pembinaan anak-anak yang diberi nama Pendidikan Karakter, Disiplin, dan Bela Negara Kekhususan. 

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan bahwa kegiatan ini berlangsung di dua lokasi, yaitu di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Bandung dan di Markas Resimen Artileri Medan (Menarmed) 1 Kostrad, Purwakarta.

“Keduanya di-launching bersamaan pada hari ini, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2025,” ujar Wahyu dalam keterangan di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Peserta program ini berasal dari kalangan anak-anak yang terlibat dalam perilaku menyimpang seperti tawuran, mengonsumsi minuman keras, atau kecanduan gim online, seperti yang sudah ditekankan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beberapa waktu lalu.

Brigjen Wahyu menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah membimbing siswa-siswi tingkat SMP dan SMA sederajat yang mengalami masalah kepribadian maupun perilaku, bahkan yang telah tersangkut kasus hukum. Program ini dirancang untuk membentuk kembali karakter mereka agar kembali ke jalur yang tepat.

Ia juga menekankan bahwa pendidikan ini bukanlah bentuk pelatihan militer. Meski digelar di lingkungan asrama militer, pendekatan yang digunakan bersifat pembinaan secara personal dan kelompok melalui metode pengasuhan.

Materi yang diberikan dalam program ini beragam, mulai dari pembelajaran di kelas seperti biasa, bimbingan konseling, latihan baris-berbaris, hingga penyuluhan terkait wawasan kebangsaan, bahaya narkoba, bela negara, motivasi, serta aktivitas permainan kelompok dan outbond.

“Para siswa peserta pendidikan karakter ini juga adalah para siswa yang didaftarkan sendiri oleh para orang tuanya dan menandatangani perjanjian secara tertulis bahwa anak-anaknya bersedia menjalani pendidikan pembentukan karakter tersebut secara sukarela,” ujar Wahyu.

Ia menyebutkan, saat ini terdapat sekitar 80 siswa yang mengikuti pendidikan di Rindam III/Siliwangi, sedangkan di Menarmed 1 Purwakarta tercatat ada 40 siswa.

Untuk mendukung pelaksanaan program, tenaga pengajar berasal dari berbagai instansi seperti TNI AD, Polri, dinas pendidikan, dinas kesehatan, Lembaga Perlindungan Anak (LPA), dan tenaga pendidik dari berbagai bidang sesuai kompetensinya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: