Indonesia-Jepang Perkuat Kolaborasi Energi Hijau dan Infrastruktur Ramah Lingkungan Lewat AZEC

BeritaNasional.com - Pemerintah Indonesia dan Jepang semakin mempererat kerja sama strategis di bidang energi berkelanjutan dan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, terutama melalui kerangka kerja sama Asia Zero Emission Community (AZEC).
Pada Senin (5/5/2025), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Anggota Parlemen Jepang yang juga mantan Perdana Menteri Jepang periode 2021-2024 H.E. Fumio Kishida yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang untuk AZEC.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Shigeru Ishiba.
Diskusi bilateral ini kembali menegaskan pentingnya kemitraan antara Indonesia dan Jepang dalam mewujudkan masa depan yang hijau, adil, dan berdaya tahan di tengah dinamika ekonomi global.
Dalam hal hubungan perdagangan dan investasi, kedua negara terus mencatatkan peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2024, nilai perdagangan bilateral mencapai USD 35 miliar, sementara investasi Jepang di Indonesia tercatat USD 3,5 miliar, meningkat sebesar 52% dibandingkan tahun 2021.
Jepang kini menjadi sumber investasi terbesar keenam bagi Indonesia, dengan lebih dari 12.000 proyek di berbagai sektor strategis.
“Angka investasi tersebut merupakan kepercayaan dan keyakinan yang diberikan perusahaan Jepang kepada Indonesia,” ujar Menko Airlangga melalui keterangan resminya di Jakarta pada Senin.
Airlangga juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Jepang atas peran aktifnya dalam memajukan energi hijau, mendorong inovasi, dan memperkuat ketahanan ekonomi secara luas.
“Indonesia sangat menghargai komitmen dan kepemimpinan Jepang dalam pembangunan berkelanjutan, terutama dalam inisiatif seperti AZEC dan kerja sama bilateral lainnya. Pertumbuhan yang luar biasa ini adalah bentuk komitmen kedua negara untuk membina kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan sehingga membuka jalan bagi kesejahteraan bersama,” katanya.
Pertemuan bilateral ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai mitra utama Jepang dalam kerangka AZEC, di mana saat ini terdapat 175 Nota Kesepahaman (MoU) yang telah dibuat oleh pelaku usaha dari kedua negara.
Pemerintah Indonesia dan Jepang memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendorong realisasi proyek-proyek rendah emisi dari MoU tersebut, termasuk mengatasi berbagai kendala implementasi proyek AZEC melalui pendekatan lintas sektor dan kemitraan publik-swasta yang solid.
“Salah satu proyek yang dapat menjadi tonggak keberhasilan implementasi AZEC adalah PLTP Muara Laboh di Solok, Sumatera Barat. Proyek berkapasitas 80 MW ini telah mencapai financial close pada 18 April 2025 dan konstruksi PLTP akan segera dimulai,” sambung Menko Airlangga.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan seremoni penandatanganan yang melibatkan PT Supreme Energy Muara Laboh dan Japan Bank for International Cooperation sebagai langkah penting dalam pengembangan PLTP Muara Laboh.
Pembangkit energi bersih ini direncanakan beroperasi secara komersial pada kuartal pertama tahun 2027.
Selain itu, Pemerintah terus mendorong percepatan penyelesaian berbagai hambatan (debottlenecking) beberapa proyek AZEC lainnya, seperti proyek Legok Nangka Waste-to-Energy, Sustainable Aviation Fuel, PLTP Sarulla, dan Proyek Jaringan Transmisi Jawa – Sumatera, agar segera memasuki tahap komersialisasi.
Proyek-proyek ini diharapkan dapat mencerminkan komitmen bersama kedua negara dalam mempercepat transisi menuju energi bersih dan pembangunan ekonomi hijau.
“Kunjungan mantan Perdana Menteri ini menegaskan komitmen kuat Indonesia dan Jepang untuk bekerja sama di masa depan yang berkelanjutan dan rendah karbon,” pungkas Menko Airlangga.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi, dan Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 23 jam yang lalu
EKBIS | 18 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu