Transportasi Murah untuk Rakyat, Prabowo Subianto Siapkan Trobosan Kereta Petani dan Pedagang

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 04 November 2025 | 17:44 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan kerja di Stasiun Tanah Abang, Selasa (4/11/2025). (Foto/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan kerja di Stasiun Tanah Abang, Selasa (4/11/2025). (Foto/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

BeritaNasional.com -  Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto kembali meluncurkan langkah nyata untuk menghadirkan pemerataan ekonomi dari akar rumput.

Kali ini, melalui program kereta khusus bagi petani dan pedagang, negara memberikan fasilitas transportasi yang benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat kecil, menghubungkan hasil bumi dari desa ke pasar tanpa biaya yang memberatkan.

Langkah ini bukan sekadar proyek transportasi baru, melainkan sarana pemberdayaan ekonomi rakyat. Dengan sistem logistik berbasis rel, petani dan pedagang kini dapat memindahkan hasil panen, komoditas segar, serta barang dagangan dengan lebih cepat, efisien, dan murah.

Jalur Kehidupan Baru untuk Rakyat Kecil

Konsep kereta khusus ini lahir dari visi pemerintahan Presiden Prabowo untuk membangun keadilan ekonomi dari bawah. Bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), jalur logistik rakyat tersebut menjadi bagian penting dari penguatan rantai pasok nasional, sekaligus menekan kesenjangan harga antara wilayah desa dan kota.

Dengan memanfaatkan jaringan rel eksisting, layanan ini dihadirkan sebagai transportasi ramah lingkungan yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Dari hasil tani hingga kebutuhan pokok, semua bisa berpindah antarwilayah dengan lebih mudah tanpa menambah beban ongkos produksi.

Presiden Prabowo Tinjau Langsung Fasilitas di Lapangan

Saat melakukan kunjungan kerja di Stasiun Manggarai, Selasa (4/11/2025), Presiden Prabowo meninjau langsung armada kereta yang akan difungsikan untuk petani dan pedagang.

Kereta tersebut bukan hanya mengangkut penumpang, tetapi juga memuat hasil panen, barang dagangan, dan logistik harian yang selama ini menjadi tantangan besar bagi pelaku usaha kecil di daerah.

Kepala Negara menjelaskan bahwa fasilitas ini dapat membantu mengurangi beban biaya transportasi bagi petani dan pedagang.

Gerbongnya pun dirancang khusus agar dapat membawa komoditas pertanian seperti sayuran, buah, dan hasil kebun dengan aman dan tetap segar hingga tiba di pasar tujuan.

“Iya saya cek. Jadi dia hanya bayar untuk dirinya. Barang dagangannya dia tidak perlu bayar. Kursinya nyamping. Untuk ongkosnya mungkin sudah ditetapkan,” ujar Presiden Prabowo usai peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di hari yang sama.

Inisiatif ini menjadi bagian penting dari upaya membangun sistem logistik nasional yang efisien dan berkeadilan.

Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap warga, baik petani di desa maupun pedagang di kota, mendapat akses yang sama terhadap fasilitas publik yang murah, aman, dan efektif.

Rute layanan ini akan melayani jalur vital seperti Rangkasbitung, Serang, hingga Merak, wilayah yang menjadi penghubung utama antara sentra pertanian dan kawasan perdagangan besar.

Dengan adanya kereta khusus ini, biaya distribusi dapat ditekan, sementara kualitas produk tetap terjaga, sehingga keuntungan petani dan pedagang bisa meningkat.

Komitmen Pemerintah Hadir untuk Rakyat

Bagi Presiden Prabowo, pembangunan infrastruktur transportasi tidak boleh hanya berorientasi pada kota besar. Ia menegaskan bahwa pembangunan harus berpihak kepada rakyat kecil, karena merekalah tulang punggung ekonomi nasional.

Lebih dari sekadar proyek fisik, kehadiran kereta khusus petani dan pedagang ini menjadi simbol nyata kehadiran negara di tengah masyarakat.

Langkah ini menunjukkan bagaimana pemerintahan Presiden Prabowo berupaya memastikan bahwa pembangunan tidak berhenti di wacana, tetapi benar-benar memberikan manfaat langsung bagi mereka yang bekerja keras menggerakkan roda ekonomi bangsa.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: