Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana, 8 Mei 2025

BeritaNasional.com - Sejumlah wilayah Indonesia mengalami bencana alam yang signifikan, di antaranya bencana, angin kencang dan banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pemerintah daerah setempat terus melakukan upaya penanganan dan pemulihan.
Berikut adalah perkembangan terkini terkait dampak bencana di beberapa provinsi yang terdampak.
1. Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Bandung Jawa barat pada Selasa,(6/5) pukul 15.25 WIB. Kejadian ini telah mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah warga di dua kecamatan, Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Kutawaringin.
Di Kecamatan Pangalengan, dampak kejadian ini dirasakan di Desa Lamajang, sementara di Kecamatan Kutawaringin, kerusakan tercatat di Desa Jatisari. Berdasarkan laporan sementara, sebanyak 5 kepala keluarga (KK) atau 12 jiwa terdampak dalam peristiwa ini. Salah satu KK di antaranya terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabatnya untuk mendapatkan tempat tinggal yang aman.
Adapun kerugian materil yang ditimbulkan akibat bencana ini meliputi 2 unit rumah mengalami rusak berat dan 3 unit rumah mengalami rusak ringan. Pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung saat ini tengah melakukan pendataan lebih lanjut, serta koordinasi untuk penanganan darurat dan pemulihan pascabencana.
Upaya penanganan bencana BPBD Kabupaten Bandung bersama pihak kecamatan dan desa terkait telah melakukan koordinasi dan asesmen di lokasi kejadian untuk menilai dampak yang ditimbulkan dan menentukan langkah-langkah penanganan lebih lanjut. Selain itu, BPBD Kabupaten Bandung juga mengimbau kepada seluruh warga di sekitar lokasi kejadian untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi bencana lainnya, terutama saat hujan deras disertai angin kencang, yang dapat berisiko menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Kabupaten Bandung juga telah menetapkan status siaga darurat untuk penanggulangan bencana yang meliputi potensi banjir, longsor, dan angin kencang. Keputusan ini berdasarkan Keputusan Bupati Bandung Nomor: 300.2.1/KEP.671-BPBD/2024 yang berlaku sejak 14 November 2024 hingga 31 Mei 2025. Status siaga darurat ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi antara pihak terkait dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Bandung. Hingga kini kondisi di lokasi kejadian masih dalam penanganan dan akan terus dipantau serta ditindaklanjuti oleh aparat desa setempat.
2. Beralih ke Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Semarang, juga dilanda bencana cuaca ekstrem yang memicu terjadinya angin puting beliung, mengakibatkan kerusakan pada beberapa desa. Kejadian ini terjadi pada Selasa, (6/5) pukul 16.00 WIB. Akibat kejadian ini, sejumlah pohon tumbang dan menutup akses jalan serta menimpa rumah warga.
Berdasarkan data yang di himpun BNPB, kejadian ini berdampak pada enam desa di Kecamatan Suruh, yaitu Desa Medayu, Desa Sukorejo, Desa Bonomerto, Desa Reksosari, Desa Gunung Tumpeng, dan Desa Cukilan. Sebanyak 5 Kepala Keluarga (KK) terdampak, terdiri dari 4 KK di Desa Medayu dan 1 KK di Desa Gunung Tumpeng.
Dari sisi kerugian materiil, tercatat 5 unit rumah rusak ringan, dengan rincian 4 unit rumah di Desa Medayu dan 1 unit rumah di Desa Gunung Tumpeng. Selain itu, 1 unit warung mengalami rusak ringan, dan 1 unit gudang penggilingan padi mengalami rusak berat. Tiga akses jalan juga sempat tertutup akibat tumbangnya pohon di jalan perkampungan.
Satgas BPBD Kabupaten Semarang bersama unsur terkait telah bergerak cepat untuk melakukan asesmen di lapangan, berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan, serta menangani pohon-pohon yang menghalangi akses jalan. Bantuan logistik untuk kerja bakti juga telah disalurkan guna mempercepat proses pemulihan. Unsur yang terlibat dalam penanganan ini meliputi Satgas BPBD Kabupaten Semarang, Polsek dan Koramil Kecamatan Suruh, pemerintah kecamatan dan desa setempat, serta Linmas Kecamatan Suruh.
Saat ini, wilayah Provinsi Jawa Tengah masih berada dalam status Siaga Darurat Bencana Banjir, Longsor, dan Cuaca Ekstrem berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 360/8 Tahun 2024, berlaku sejak 15 November 2024 hingga 31 Mei 2025.
Situasi terkini di Kecamatan Suruh sudah dinyatakan kondusif. Pembersihan dan pemulihan akses jalan telah selesai dilaksanakan, dan warga telah kembali beraktivitas dengan normal.
3. Di wilayah lain bencana terjadi Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, dilanda banjir pada Rabu, (7/5) akibat meluapnya aliran Sungai Bengalon, yang menyebabkan sejumlah desa terendam air. Banjir ini terjadi pada pukul 05.02 WITA, mengakibatkan lima desa di Kecamatan Bengalon terendam air. Desa-desa terdampak meliputi Desa Sepaso, Desa Sepaso Selatan, Desa Sepaso Barat, Desa Sepaso Timur, dan Desa Tepian Langsat.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun oleh BNPB, sebanyak 2.637 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak. Rinciannya yaitu 1.409 KK di Desa Sepaso, 459 KK di Desa Sepaso Selatan, 51 KK di Desa Sepaso Barat, 487 KK di Desa Sepaso Timur, dan 231 KK di Desa Tepian Langsat. Dari sisi kerugian materiil, sebanyak 2.230 unit rumah terdampak. Rinciannya meliputi 1.268 unit rumah di Desa Sepaso, 442 unit di Desa Sepaso Selatan, 47 unit di Desa Sepaso Barat, dan 473 unit di Desa Sepaso Timur, sementara data untuk Desa Tepian Langsat masih dalam proses pendataan. Selain itu, tercatat 176 unit akses jalan ikut terdampak akibat banjir ini.
BPBD Kabupaten Kutai Timur telah melakukan berbagai langkah penanganan darurat, termasuk pemantauan dan pengamatan informasi cuaca, serta pelaporan kondisi terkini banjir di Kecamatan Bengalon. Masyarakat juga dihimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama saat beraktivitas di sekitar aliran Sungai Bengalon yang masih berpotensi meningkat debit airnya.
Kondisi terkini banjir belum menunjukkan tanda-tanda surut. Berdasarkan pantauan terakhir, ketinggian air justru terpantau mengalami kenaikan sekitar 2 cm dibandingkan hari sebelumnya. Situasi ini terus dimonitor oleh tim BPBD di lapangan untuk memastikan keselamatan dan kebutuhan warga terdampak dapat tertangani dengan baik.
BNPB mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang berada di wilayah terdampak bencana, untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Pastikan untuk mengikuti informasi dan arahan dari pihak berwenang serta menjaga keselamatan diri dan keluarga. Warga diharapkan segera melapor jika ada kondisi darurat dan tidak ragu untuk menghubungi petugas setempat untuk bantuan lebih lanjut.
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 12 jam yang lalu
PERISTIWA | 10 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu