Distribusi Kartu Nusuk untuk Jemaah Haji Terkendala, Pemerintah Indonesia-Arab Saudi Cari Solusi

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 15 Mei 2025 | 18:00 WIB
Kartu Nusuk. (Foto/Instagram Kemenag)
Kartu Nusuk. (Foto/Instagram Kemenag)

BeritaNasional.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) menggelar rapat koordinasi bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk kendala distribusi kartu nusuk yang belum semuanya diterima jemaah haji Indonesia.

Rapat koordinasi itu membahas optimalisasi pelayanan bagi jemaah calon haji Indonesia. Keduanya berupaya mempercepat distribusi dan aktivasi kartu nusuk yang hingga kini belum sepenuhnya diterima jemaah Indonesia.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Muchlis M. Hanafi yang hadir langsung dalam rapat di Madinah pada Kamis (15/5/2025) menekankan urgensi pertemuan ini mengingat dinamika transisi pengelolaan perhajian di kedua negara. 

"Rapat ini sangat penting, karena kita sedang berada dalam masa transisi tata kelola perhajian baik di Arab Saudi maupun Indonesia. Ini menimbulkan dinamika di lapangan yang harus kita pecahkan bersama," tegas Muchlis yang dikutip dari Antaranews pada Kamis.

Rapat penting ini dipimpin oleh Deputi Kementerian Haji untuk Urusan Hubungan Internasional Hasan Almunakhiroh dan dihadiri oleh seluruh perwakilan syarikah (perusahaan) mitra layanan haji, serta tim Misi Haji Indonesia baik secara fisik maupun daring.

Muchlis menjelaskan pertemuan ini merupakan bagian integral dari evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan jemaah calon haji Indonesia sejak kedatangan gelombang pertama pada 2 Mei.

Salah satu isu krusial yang menjadi sorotan adalah lambatnya proses distribusi dan aktivasi kartu nusuk. Kartu digital ini memiliki fungsi vital sebagai "paspor perhajian" bagi setiap jemaah. 

Data menunjukkan bahwa dari sekitar 90 ribu jemaah calon haji Indonesia yang telah tiba di Arab Saudi melalui Madinah, sekitar 35 ribu di antaranya masih belum menerima atau kartunya belum aktif.

"Kelalaian dalam memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia itu akan mencederai kesuksesan penyelenggaraan haji Arab Saudi di tahun 2025 ini. Oleh karenanya, tadi kita bersama-sama membahas persoalan-persoalan yang muncul, dinamika yang ada dan memberikan solusinya," paparnya.

Lebih lanjut, Muchlis menyampaikan kendala awal diduga disebabkan oleh sebaran jemaah yang ditangani oleh berbagai syarikah. 

Namun, hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat aktivasi kartu nusuk antar syarikah sangat bervariasi, bahkan terdapat syarikah yang telah berhasil mencapai angka aktivasi hingga 88 persen.

Petugas haji Indonesia, menurut Muchlis, aktif membantu proses distribusi kartu nusuk. Sejak diterbitkannya edaran terkait percepatan aktivasi, progres distribusi menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. "Mudah-mudahan kita diberi waktu dalam 48 jam ini para syarikah dengan dibantu oleh petugas-petugas kita sudah harus menyerahkan kartu nusuk itu kepada jemaah haji Indonesia," tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: