Pemerintah Berkomitmen Terus Perbaiki Program MBG

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 15 Mei 2025 | 21:21 WIB
Pemerintah berkomitmen akan terus meningkatkan kualitas Program MBG. (Foto: PCO)
Pemerintah berkomitmen akan terus meningkatkan kualitas Program MBG. (Foto: PCO)

BeritaNasional.com - Pemerintah berkomitmen terus memperbaiki tata kelola pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG gencar meningkatkan pengawasan, sejak pembelian bahan baku sampai makanan dinikmati penerima manfaat. 

“Pemerintah berkomitmen menjaga kualitas Program Makan Bergizi Gratis, dengan terus melakukan evaluasi dan perbaikan SOP, serta peningkatan pengawasan. Kami berharap Program ini terus berjalan dengan baik dan dapat mewujudkan instruksi Presiden Prabowo Subianto agar pada November 2025, target 82,9 juta penerima manfaat tercapai,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Adita Irawati, saat kunjungan kerja ke SPPG Lapas Kelas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025). 

Dalam kunjungan ini, Adita berbincang dengan Kepala SPPG Ryan Putra dan Ahli Gizi Syifa Dzikra Noer Hakim, terutama terkait operasional SPPG agar kualitas makanan terjaga. Peraturan yang wajib ditaati semua orang yang masuk ke area SPPG, seperti penggunaan masker, penutup kepala, dan sarung tangan. Bahkan, sekarang pegawai di SPPG Lapas Kelas I Sukamiskin wajib menggunakan seragam lengan panjang. 

Syifa mengatakan, ahli gizi sudah menetapkan spesifikasi bahan baku yang layak untuk dimasak untuk MBG. SPPG juga menempatkan satu orang sebagai pengawas kualitas bahan baku. Bahan baku yang sudah lolos quality control akan dibersihkan, kemudian dimasak. SPPG juga menetapkan SOP pembelian bahan baku setiap hari untuk menjamin kualitas tetap segar. 

Setelah makanan matang, ahli gizi akan mencicipi. Proses ini juga penting untuk mengetahui apakah makanan layak dikonsumsi, baik dari tingkat kematangan maupun rasa. 

“Tidak boleh terlalu pedas, terlalu asin, atau terlalu manis. Kami ingin makanan bisa dinikmati anak-anak. Selain saya, juga ada relawan yang mencicipi,” kata Syifa. 

Kemudian makanan dikemas menggunakan ompreng/tempat makan tertutup. Setelah itu, ompreng dimasukkan ke kotak besar. Makanan dikirim menggunakan mobil boks ke sekolah. Sebelum makanan dinikmati anak-anak, guru akan mencicipi untuk memastikan kelayakan. 

“Jadi, guru juga mengecek makanannya apakah kualitasnya masih baik atau tidak ketika sampai di sekolah. Karena kalau di sini kita coba, memang masih baik, tapi dalam perjalanan kita tidak tahu. Jadi untuk memastikan, kita minta guru untuk mengecek juga apakah makanan masih layak dimakan atau tidak,” ujar Syifa. 

Mendengar penjelasan Syifa, Adita mengatakan, pada prinsipnya jelas pelaksanaan Program MBG mendapat pengawasan secara khusus dan ketat, sejak pembelian bahan baku, dimasak, dikemas, dikirim, sampai makanan dinikmati anak-anak. 

“Tentu perbaikan-perbaikan harus terus kita lakukan. Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional dan seluruh kementerian/lembaga terkait, berkomitmen untuk terus memperbaiki program ini, sehingga cita-cita mulia Presiden Prabowo, dari Program MBG dapat terwujud lahirnya generasi emas untuk mencapai visi Indonesia emas 2045. Mari terus kita dukung program ini,” tegas Adita. sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: