Trump Minta Apple Hentikan Ekspansi Produksi ke India, Fokus di AS

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 16 Mei 2025 | 11:43 WIB
Ilustrasi iPhone. (BeritaNasional/Doc. Apple)
Ilustrasi iPhone. (BeritaNasional/Doc. Apple)

BeritaNasional.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan bahwa dirinya telah berbicara langsung dengan CEO Apple, Tim Cook, dan meminta perusahaan teknologi tersebut untuk tidak memperluas fasilitas produksinya ke India, melainkan membangunnya di Amerika Serikat.

“Saya punya sedikit masalah dengan Tim Cook kemarin,” ujar Trump saat melakukan kunjungan ke Qatar, Kamis.

“Saya bilang padanya, Tim, kamu teman saya, saya sudah memperlakukan kamu dengan sangat baik. Kamu datang ke sini dengan investasi sebesar $500 miliar, tapi sekarang kamu membangun di mana-mana, termasuk India,” lanjutnya, merujuk pada rencana investasi Apple senilai $500 miliar di AS yang diumumkan Februari lalu untuk direalisasikan dalam empat tahun ke depan.

Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah menyampaikan kepada Cook bahwa ia tidak ingin Apple membangun pabrik baru di India. Sebaliknya, Trump mengklaim bahwa Apple akan meningkatkan kapasitas produksi mereka di Amerika Serikat.

Menurut Trump, menjual produk Amerika di India sangat sulit karena negara tersebut memiliki salah satu tarif impor tertinggi di dunia. Namun, ia juga menyebut bahwa India telah menawarkan “kesepakatan tanpa tarif” saat mencari jalan tengah terkait bea masuk barang.

Pernyataan Trump ini muncul setelah Tim Cook sebelumnya mengungkapkan bahwa sebagian besar produk Apple yang akan dijual di AS dalam waktu dekat akan berasal dari India dan Vietnam, bukan dari China, yang selama ini menjadi sasaran utama tarif tinggi dari pemerintahan Trump.

“Kami memperkirakan sebagian besar iPhone yang dijual di AS akan berasal dari India,” kata Cook.

Untuk produk lain seperti iPad, Mac, Apple Watch, dan AirPods yang dijual di pasar Amerika, Vietnam akan menjadi pusat produksi utama sementara waktu.

Sementara itu, Cook menambahkan bahwa sebagian besar produk Apple yang dijual di luar AS tetap akan diproduksi di China.

Apple menjadi salah satu perusahaan teknologi yang paling terdampak oleh kebijakan tarif AS terhadap China. Sejak kebijakan tarif diumumkan, saham Apple telah mengalami penurunan sekitar 5,1 persen.

Selama ini, mayoritas produk Apple diproduksi di China karena efisiensi biaya produksi. Namun, pemerintahan Trump telah berulang kali menyatakan keinginannya agar Apple memindahkan produksinya kembali ke Amerika Serikat.

Dalam perkembangan terkini, AS dan China baru saja mencapai kesepakatan untuk mengurangi tarif secara besar-besaran selama periode awal 90 hari. Langkah ini menjadi angin segar di tengah konflik perdagangan yang berkepanjangan dan memberi harapan akan stabilitas ekonomi global dalam jangka panjang.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: