Rusia Sambut Positif Trump soal Pelarangan Senjata Biologis

BeritaNasional.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mencuri perhatian dunia dalam Sidang Umum PBB.
Dalam pidatonya, ia mengajukan usulan ambisius berupa pelarangan total pengembangan senjata biologis. Tak hanya itu, Trump juga menawarkan sistem verifikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) demi menjamin transparansi dan kepercayaan global.
Langkah ini sontak menjadi sorotan, terlebih karena mendapat sambutan positif dari Rusia di tengah tegangnya hubungan kedua negara akibat konflik Ukraina.
Isi Proposal Trump di PBB
Dalam pidatonya, Trump menegaskan bahwa riset senjata biologis adalah ancaman serius bagi umat manusia. Ia menyinggung pengalaman pandemi Covid-19 sebagai pelajaran besar yang tidak boleh terulang.
“Beberapa tahun lalu, eksperimen sembrono di luar negeri menghasilkan pandemi global yang menghancurkan. Saat ini pun banyak negara masih melanjutkan riset bioweapon yang sangat berisiko. Ini amat berbahaya,” ujar Trump di hadapan forum internasional.
Untuk itu, Trump mendorong agar setiap negara menghentikan seluruh aktivitas riset yang berhubungan dengan bioweapon. Ia juga menekankan perlunya mekanisme verifikasi berbasis AI yang terbuka, akurat, dan bisa dipantau oleh masyarakat internasional.
“AI dapat menjadi proyek awal yang membuktikan teknologi ini membawa manfaat nyata dan kepercayaan global,” tambah Trump.
Rusia Sambut Positif, Sinyal Kerja Sama Baru?
Tak disangka, proposal Trump justru disambut positif oleh Rusia. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut ide tersebut sebagai langkah cerdas yang layak didukung.
Menurut Peskov, Rusia siap ambil bagian dalam proses internasional untuk melarang pengembangan senjata biologis. Dukungan ini menimbulkan harapan bahwa kedua negara bisa membuka jendela diplomasi baru, meski hubungan mereka tengah memanas akibat perang Ukraina.
“Inisiatif Trump adalah langkah brilian. Rusia siap bekerja sama untuk memastikan pelarangan senjata biologis diterapkan di tingkat global,” ujar Peskov.
Usulan ini dipandang sebagai peluang langka untuk meredakan ketegangan antara Washington dan Moskow. Di saat dunia masih berusaha memulihkan diri dari dampak pandemi, langkah menuju kesepakatan internasional soal senjata biologis bisa menjadi batu loncatan penting bagi diplomasi global.
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 20 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 13 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 18 jam yang lalu