Fadli Zon: Soekarno-Hatta Dikira Satu Nama

BeritaNasional.com - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkap salah satu contoh mengapa penulisan ulang sejarah diperlukan. Fadli mengatakan saat ini banyak generasi muda yang belum memahami sejarah.
Contohnya, banyak anak muda yang menganggap Soekarno-Hatta merupakan satu nama. Padahal, nama itu berasal dari pendiri bangsa Soekarno dan Hatta.
"Bahkan, ada 1-2 case, mungkin bisa diteliti juga beberapa case, mungkin mereka tidak tahu lagi antara Soekarno-Hatta karena mungkin penyebutan dikiranya Soekarno-Hatta itu satu nama. Malah sekarang disingkat Soetta, dikira Soetta itu nama baru lagi. Itu sebagai contoh saja bagaimana di era globalisasi yang informasi ini sangat masif, kalau kita tidak menuliskan sejarah ini mungkin akan kesulitan," ujar Fadli dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Penulisan sejarah juga fokus pada menceritakan peristiwa dalam garis besar. Tidak terlalu detail dituliskan.
"Tentu, sejarah yang ditulis ini adalah sejarah yang sifatnya highlight, garis besar. Tidak menulis terlalu detail. Karena kalau terlalu detail mungkin kita memerlukan lebih dari 100 jilid itu ya, tidak selesai," jelas Fadli.
Penulisan ulang sejarah juga merupakan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Pasal 32 ayat 1 menyebutkan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya.
"Saya kira ini juga terkait juga kepentingan kita dengan menemukan jati diri bangsa, yaitu reinventing Indonesian identity," papar Fadli.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu