Sistem Jalan Berbayar di Jakarta Masih Dikaji, Pemprov DKI Fokus pada Transjabodetabek

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 26 Mei 2025 | 18:30 WIB
Gubernur Jakarta Pramono Anung. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Gubernur Jakarta Pramono Anung. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - Rencana penerapan sistem jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP) di Jakarta hingga kini dalam tahap kajian mendalam. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan fokus utama saat ini adalah menyelesaikan sistem pendukungnya.

"Menyelesaikan terlebih dahulu supporting system-nya," ujar Pramono Anung dalam siaran persnya saat meninjau Rumah Pompa Sunter C, Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara, Senin (26/5/2025).

Pramono menjelaskan wacana penerapan ERP ini ada sejak era kepemimpinan gubernur-gubernur sebelumnya. Namun, implementasinya belum bisa direalisasikan karena sistem pendukungnya belum rampung.

"Kenapa sampai hari ini belum bisa diterapkan, memang supporting system-nya belum selesai. Maka, saya memulai menyelesaikan terlebih dahulu supporting system-nya, yaitu yang saya sebut dengan Transjabodetabek," jelas Pramono.

Sebagai bagian dari upaya penyelesaian sistem pendukung ERP, Pemprov DKI Jakarta telah meluncurkan tiga rute baru Transjabodetabek, yakni PIK 2-Blok M, Vida Bekasi-Cawang, dan Alam Sutera-Blok M. Empat rute lainnya segera dioperasikan.

"Setelah itu, tentunya kami akan mengkaji apakah akan ada tambahan rute lainnya," tambahnya.

Menurut Pramono, setelah seluruh rute Transjabodetabek selesai dikembangkan, Pemprov DKI Jakarta baru bisa memberikan subsidi untuk sistem transportasi ini.

"Maka baru kemudian kapan diterapkannya, nanti setelah itu. Kalau semuanya berjalan lancar ya, jadi belum tentu bahwa ERP itu pasti akan dijalankan," tandas Pramono, menekankan bahwa implementasi ERP masih perlu kajian lebih lanjut dan belum bisa dipastikan.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: